lomba sdy

2024-10-08 02:20:54  Source:lomba sdy   

lomba sdy,tangkasasia,lomba sdy

Jakarta, CNBC Indonesia -Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan proyek pipa gas transmisi Cirebon-Semarang (Cisem) tahap 2 yang saat ini tengah dibangun akan memasok gas untuk industri dan masyarakat.

Pipa gas Cisem tahap 2 itu sendiri merupakan proyek lanjutan dari proyek yang sudah berjalan sebelumnya yakni Pipa Gas Transmisi Cisem tahap 1 yang membentang dari Semarang hingga Batang sepanjang 62 Kilo Meter (KM). Sedangkan untuk Pipa Cisem tahap 2 membentang dari Batang hingga Kandang Haur Timur sepanjang 245 KM.

Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Kementerian ESDM, Laode Sulaeman mengungkapkan jaringan pipa gas transmisi Cisem dengan total investasi mencapai Rp 3,8 triliun tersebut akan memasok kebutuhan gas dari industri dan kebutuhan gas masyarakat.

Baca:
RI Mau Bangun Pipa Gas Aceh-Jatim, Tapi Masih Terputus di 2 Titik

Khusus untuk proyek Pipa Gas Transmisi Cisem tahap 1 yang saat ini sudah berjalan, kata Laode, sudah memasok gasnya ke Kawasan Industri Terpadu (KIT) di Batang dan Pemalang.

"Sebenarnya (Pipa Gas) Cisem 1 sudah mulai men-supply gas itu ke Kawasan Industri Terpadu Batang dan Kawasan Industri Pemalang, jadi dua ini sudah mulai," ujarnya kepada CNBC Indonesia dalam program Energy Corner, Kamis (3/10/2024).

Kelak, jika proyek Pipa Gas Transmisi Cisem tahap 2 sudah beroperasi pada kuartal 1 2026, Laode bilang, gasnya akan dialirkan ke wilayah-wilayah di Jawa Barat. Salah satu wilayah yang membutuhkan gas dari Pipa Cisem tahap 2 adalah wilayah Balongan.

"Nanti begitu akan selesai Cisem 2 ini di wilayah-wilayah Jawa Barat seperti tadi disebutkan Balongan dan sebenarnya banyak industri juga yang akan memanfaatkan gas ini," tambahnya.

Baca:
RI Bakal Bangun Pipa Gas dari Aceh-Jawa Timur

Detailnya, Laode membeberkan sejauh ini permintaan gas dari pipa Cisem tahap 1 oleh Industri di Kendal terhitung masih minim yakni sebesar 1 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD). Namun dia menilai, nantinya permintaan gas di wilayah tersebut akan terus meningkat mencapai 5 MMSCFD pada tahun 2025. Sedangkan, dari KIT Batang, permintaan gas akan mencapai 50 MMSCFD.

"Nanti di tahun 2025 akan meningkat menjadi 5 MMSCFD untuk industri di Kendal. Nah di Kawasan Industri Terpadu di batang sendiri itu ada dua fase. Fase pertama sekitar 26 MMSCFD dan kalau kita jumlahkan kira-kira 30 sampai 50 MMSCFD nanti bisa dialirkan untuk kedua kawasan industri ini," bebernya.

Sedangkan, untuk potensi serapan gas dari Pipa Cisem Tahap 2 diprediksi akan mencapai 50 MMSCFD di wilayah Balongan, dan sebanyak 50 MMSCFD di wilayah Cilacap. Ditambah, ada juga potensi serapan gas dari berbagai industri di Batang.

"Nah setelah Cisem 2 jadi, di Balongan ada potensi sampai 50 (MMSCFD). Kemudian juga di Selatan, di Cilacap juga ada 50 (MMSCFD). Lalu jangan lupa industri pupuk juga nanti akan menggunakan jadi ini salah satu offtaker-nya. Di kawasan industri terpadu batang itu ada KCC Glass, industri keramik dan industri-industri lainnya," imbuhnya.

Dengan begitu, dia mengatakan sejatinya sudah banyak industri yang diklaim menunggu pembangunan pipa Cisem tahap 2 untuk selesai dan bisa mulai beroperasi.

"Jadi sebenarnya industri-industri ini banyak yang sedang menunggu ini kapan pipa Cisem 2 ini selesai dan nanti akan dimanfaatkan untuk menggunakan gasnya nanti yang melewati pipa tersebut," tandasnya.


(pgr/pgr) Saksikan video di bawah ini:

Video: Pipa Gas Alam di Texas Terbakar, Aliran Listrik Putus

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article PGN Pompa Pemanfaatan Gas Jawa Tengah Hingga 70 BBTUD

Read more