data sydney togelers 2023

data sydney togelers 2023,bandar slot 367 login,data sydney togelers 2023Jakarta, CNN Indonesia--

Investigator yang melakukan penyelidikan pada kasus penembakan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trumpbelum menemukan motif Thomas Matthew Crooks melakukan serangan tersebut pada akhir pekan lalu.

Hampir sepekan bergulir, penyelidik federal telah melakukan wawancara dan menyisir riwayat pencarian di telepon dan internet. Hasilnya, mereka telah mengumpulkan potret awal Crooks dan menyebutnya sebagai seorang penyendiri yang cerdas dan sederhana, yang menunjukkan ketertarikannya pada senjata dan jauh dari hal berbau politik.

Lihat Juga : 5 Aksi Percobaan Pembunuhan terhadap Presiden, dari RI hingga AS

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut wawancara CNNdengan penegak hukum dan tinjauan catatan dari pengarahan kepada Kongres, Crooks hanya memiliki sedikit teman dekat, sering pergi berlatih menembak di lapangan tembak setempat, dan tampaknya tidak menunjukkan pandangan yang kuat yang menunjukkan pembunuhan yang didorong oleh motif politik.

Lihat Juga : Trump usai Resmi Jadi Capres AS: Kim Jong Un Kangen Saya

Crooks disebut tak hanya mencari informasi tentang Trump, tetapi juga mencari informasi online tentang Presiden Joe Biden dan menyimpan foto-foto dari tokoh-tokoh terkemuka lainnya dari kedua partai di ponselnya.

Crooks juga disebut mencari lokasi rapat umum Trump serta Konvensi Nasional Partai Demokrat yang akan datang, dan menemukan Trump berencana untuk hadir ke lokasi yang berjarak satu jam perjalanan dari rumahnya di pinggiran kota Pittsburgh.

Para pejabat federal berspekulasi Crooks mungkin ingin melakukan penembakan kepada sosok dengan profil tinggi, dan kedekatan serta waktu acara Trump menawarkan kesempatan yang paling mudah diakses.

Lihat Juga : Trump Janji ke Arab Saudi jika Jadi Presiden AS Lagi

"Meskipun dia tidak mendapatkan target utamanya, penembak berhasil dalam banyak hal karena dia semakin dekat untuk melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan oleh siapa pun selama beberapa dekade," kata seorang pejabat federal, dikutip dari CNN.

Masih belum jelas apakah Crooks berniat untuk melakukan serangan yang jauh lebih besar dan memulainya dengan Trump.