server togel link alternatif

2024-10-08 05:32:59  Source:server togel link alternatif   

server togel link alternatif,sapu toto togel,server togel link alternatif

Jakarta, CNBC Indonesia- Kasus pailitnya PT Aditec Cakrawiyasa yang menjadi produsen kompor Quantum telah sampai ke Kementerian Ketenagakerjaan. Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kemnaker Indah Anggoro Putri menyoroti hak pegawai seperti gaji dan pesangon.

Setelah pailit, nasib pekerja menjadi terkatung-katung saat ini, termasuk ketidakjelasan pembayaran gaji dan pesangon. Pekerja hanya berharap asset perusahaan segera liquid sehingga mereka segera mendapat haknya. Karena itu, pekerja pun saling bekerja sama untuk menjaga asset tersebut.

Baca:
Kemnaker Ungkap Fakta Baru Pabrik Kompor Quantum yang Pailit

"Pekerja yang terdampak ada 511 orang semuanya PKWTT (Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu). Saat ini mereka menduduki halaman perusahaan, menjaga agar tidak ada aset yang dibawa keluar oleh manajemen," kata kepada CNBC Indonesia, Jumat (13/9/2024).

Penjagaan itu muncul karena pekerja enggan manajemen perusahaan yang sudah pailit kembali mengambil asetnya. Sementara itu dari Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tangerang baru mendatangi lokasi pada hari ini.

"Meskipun belum ada pengaduan ke Disnaker Kabupaten Tangerang, namun MHI (Mediator Hubungan Industrial) Kabupaten Tangerang hari ini akan mendatangi perusahaan untuk memediasi antara pekerja dan manajemen perusahaan Quantum," kata Putri.

Sejumlah kendaraan melintas di depan parik kompor gas Quantum di Kawasan Cikupa, Tangerang Banten, Selasa (10/9/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)Foto: Sejumlah kendaraan melintas di depan parik kompor gas Quantum di Kawasan Cikupa, Tangerang Banten, Selasa (10/9/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Sejumlah kendaraan melintas di depan parik kompor gas Quantum di Kawasan Cikupa, Tangerang Banten, Selasa (10/9/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Sementara itu Sekretaris Perwakilan Unit Kerja (PUK) Aditec Cakrawiyasa Serikat Pekerja Elektronik Elektrik (SPEE) FSPMI Supriyono mengakui bahwa pemerintah daerah mendatangi pabrik pagi tadi.

"Orang Disnaker tanyakan prosesnya aja, karena dia belum tau hal ini sehingga dia tanyakan proses sejauh mana dan setau Disnaker dia belum putus pailit, mereka pikir baru PKPU, tanya kapan pailit. Tapi mereka nggak janji apa-apa, dia hanya tanyakan untuk data mereka, nggak ngaruh dengan proses yang kami jalani," katanya kepada CNBC Indonesia.

Enggan terlalu berharap pada pemerintah daerah, para buruh saling bergotong royong untuk menjaga asset dari perusahaan. Mereka enggan nilai asset yang harusnya menjadi milik mereka justru diambil pihak lain termasuk manajemen.

"Justru iya dari awal dari 26 Juli hari terakhir produksi, mulai 27 Juli kita jaga aset sampai sekarang. Harusnya ketika pailit diambil alih kurator, termasuk pengamanan semuanya, sedangkan kurator menurunkan pengamanan awal Agustus. Karena kita punya hak di perusahaan kita jaga, siapapun mau keluarkan asset harus bagi kami juga," kata Supriyono.

Baca:
Terungkap! Ini Dia Perusahaan yang Gugat Pailit Pabrik Kompor Quantum

"Pengamanan dari kurator menurunkan tentara, kita juga 24 jam berjaga giliran. Dikhawatirkan diambil perusahaan atau siapapun kita nggak mau kecolongan, di dalam itu ada hak kita," ujar Supriyono.


(fys/wur) Saksikan video di bawah ini:

Video: Rebut Kursi Jakarta 1, Ini Tugas Berat RK Vs Pramono Vs Dharma

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Pabrik Legendaris Kompor Quantum Pailit, PHK 511 Karyawan-Utang Numpuk

Read more