jam tayang timnas u20 hari ini

2024-10-08 05:34:10  Source:jam tayang timnas u20 hari ini   

jam tayang timnas u20 hari ini,aob633 slot,jam tayang timnas u20 hari ini

Jakarta, CNBC Indonesia- Ketegangan di Timur Tengah semakin memuncak setelah kelompok Houthi Yaman mengklaim telah mengakuisisi rudal hipersonik yang mampu menembus pertahanan udara Israel. Saudi Arabia, yang mendukung pemerintah Yaman dalam melawan Houthi, menyerukan tindakan lebih tegas untuk menghentikan pasokan senjata kepada kelompok tersebut, terutama yang diduga berasal dari Iran.

Saudi Arabia meyakini bahwa Iran telah memasok senjata kepada Houthi, termasuk yang digunakan dalam serangan terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah.

Serangan tersebut telah mengurangi lalu lintas kapal di Laut Merah hingga setengahnya, yang berdampak pada meningkatnya biaya transportasi maritim dan merusak perekonomian Mesir akibat gangguan di Terusan Suez.

Baca:
Perang Arab Melebar ke Mana-Mana, Houthi Bom Israel-Netanyahu Ngamuk

Sementara itu, di ibu kota Houthi, Sana'a, para pemimpin kelompok tersebut merayakan serangan yang mereka klaim terhadap Israel. Serangan tersebut mendarat di area terbuka dekat Bandara Internasional Ben Gurion, dan Houthi mengklaim bahwa teknologi rudal itu dikembangkan oleh teknisi Yaman sendiri.

Mereka juga berjanji akan melancarkan lebih banyak serangan di masa depan.

Sebelum serangan ini, Houthi sudah pernah meluncurkan peringatan akan adanya serangan terhadap Israel. Meskipun demikian, serangan rudal Houthi sebelumnya belum berhasil menembus jauh ke wilayah udara Israel. Salah satu serangan yang berhasil mengenai wilayah Israel terjadi pada bulan Maret, ketika rudal jatuh di area terbuka dekat pelabuhan Eilat di Laut Merah.

Serangan lain dengan dronebuatan Iran pada bulan Juli di Tel Aviv menewaskan satu orang dan melukai 10 lainnya. Israel menggunakan sistem pertahanan Arrow dan Iron Dome untuk menghadapi rudal Houthi pada hari Minggu, namun belum diketahui apakah upaya pencegahan tersebut berhasil.

Houthi, kelompok Syiah yang menguasai Sana'a sejak 2014, diduga menggunakan varian Qadr F dari rudal balistik jarak menengah Qadr-110 atau Ghadr-110 buatan Iran. Iran telah beberapa kali dituduh, termasuk oleh PBB, memasok senjata kepada Houthi untuk digunakan melawan pemerintah Yaman yang didukung Saudi di Aden.

Baca:
Gejala 'Resesi Seks' di Jepang Kian Nyata, Negara Krisis Anak Muda

Meskipun kampanye pengeboman intensif oleh Saudi pada tahun 2016, Houthi sulit disingkirkan dan bahkan mampu melancarkan serangan drone ke Arab Saudi.

Meskipun ada gencatan senjata di Yaman, ancaman kembalinya perang saudara besar-besaran tetap ada. Utusan khusus PBB untuk Yaman, Hans Grundberg, menyatakan di hadapan Dewan Keamanan PBB bahwa situasi ini masih rapuh.

Mantan kepala intelijen dan diplomat Saudi, Turki al-Faisal, mengungkapkan kekecewaan Saudi terhadap bantuan Iran kepada Houthi. Ia menyerukan aksi internasional yang lebih kuat untuk menghentikan pasokan senjata ke Houthi. Faisal juga menyoroti bahwa serangan terbatas yang dilakukan oleh pasukan AS dan Inggris di Laut Merah terhadap posisi Houthi belum cukup efektif.

"Kami telah melihat pengerahan armada Eropa dan AS di sepanjang pantai Laut Merah dan masih banyak yang dapat dilakukan di sana untuk menghalangi pasokan persenjataan yang datang ke Houthi dari Iran," katanya, dilansir The Guardian, Senin (16/9/2024).

"Menekan Iran oleh masyarakat dunia dapat berdampak positif pada apa yang dapat dilakukan Houthi dalam meluncurkan rudal dan pesawat nirawak ini untuk menyerang perdagangan internasional."

Faisal mengkritik Iran karena terus campur tangan di negara-negara Arab seperti Lebanon, Suriah, Irak, dan Yaman, serta Palestina. Menurutnya, Iran belum memenuhi kesepakatan diplomatik yang dibuat dengan Saudi dua tahun lalu di China. Dia juga menekankan bahwa Houthi kini mengancam stabilitas dunia di pintu masuk Bab al-Mandab ke Laut Merah, sementara Iran belum menunjukkan upaya nyata untuk menstabilkan kawasan tersebut.

Meskipun demikian, Saudi Arabia tidak ikut serta dalam serangan militer AS karena mereka berupaya menyelesaikan konflik Yaman melalui jalur diplomatik untuk membentuk pemerintahan nasional.

Baca:
Gedung Pemerintah Israel Dikepung Ribuan Massa, Netanyahu Terjepit

Komandan Armada ke-5 AS yang berbasis di Timur Tengah, Laksamana Muda George Wikoff, mengatakan bahwa serangan sporadis oleh AS dan Inggris terhadap posisi Houthi di pantai Yaman belum berhasil memulihkan lalu lintas kapal komersial.

Serangan Houthi telah menyebabkan penurunan 50% dalam lalu lintas kapal di Laut Merah, memaksa perusahaan pelayaran untuk mengarahkan kapal mereka mengelilingi Afrika, yang menambah biaya perjalanan hingga US$1 juta akibat penambahan jarak sejauh 11.000 mil laut.

Meskipun telah dilakukan serangan terhadap posisi Houthi di sepanjang pantai Yaman oleh AS dan Israel, serangan Houthi terhadap kapal-kapal komersial tetap berlanjut.


(luc/luc) Saksikan video di bawah ini:

Video: Kian Panas! Perang Arab Melebar Ke Mana-Mana

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Houthi Beri Peringatan ke Arab Saudi, Bakal Menyerang Bila Lakukan Ini

Read more