yes toto

yes toto,klasemen argentina liga profesional,yes toto

Jakarta,CNBC Indonesia - Inggris akan menangguhkan beberapa lisensi ekspor senjata ke Israel karena terdapat "risiko yang jelas". Kebijakan ini terbilang mengejutkan mengingat besarnya ekspor senjata Inggris ke Israel.

Mengutip laporan The Guardianpada Selasa (3/9/2024), penangguhan, yang kemungkinan akan menyebabkan ketegangan dengan pemerintah Amerika Serikat (AS), mencakup komponen untuk pesawat militer, helikopter, drone dan peralatan penargetan.

Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy, mengatakan bahwa pihaknya menerapkan 30 dari 350 lisensi senjata yang ada, tetapi hampir seluruhnya akan mengecualikan semua komponen Inggris untuk program jet tempur F-35, yang dipandang sebagai celah signifikan oleh kelompok pro-Palestina.

Mahkamah Internasional telah memutuskan bahwa ada risiko yang masuk akal akan terjadinya genosida di Gaza, dan kejahatan perang serta kejahatan terhadap kemanusiaan juga sedang dilakukan. Tidak diragukan lagi bahwa risiko genosida sangat nyata.

Hal tersebut pun mendorong Inggris berhenti menjual senjata ke Israel, Inggris terlibat dalam pembunuhan warga sipil di Gaza.

Lisensi ekspor yang ditangguhkan hanya melibatkan lisensi yang dapat digunakan dalam konflik antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas di Gaza, menurut Lammy.

Diketahui, lisensi ekspor Inggris untuk barang-barang militer ke Israel disetujui sejak 2008. Akan tetapi, sejak awal 2023, pemerintah Inggris hanya menyimpan sekitar 15% data ekspor dalam sistem paralel yang tidak bersifat publik.

Berdasarkan data terbaru Campaign Against Arms Trade (CAAT), nilai lisensi yang disetujui sebesar £576,04 juta atau berkisar Rp11,76 triliun. Angka tersebut terdiri dari 2.350 lisensi standar bernilai terbatas. Sementara, lisensi bernilai tak terbatas disetujui sebanyak 94 lisensi terbuka bernilai tak terbatas.

Adapun nilai lisensi yang disetujui berdasarkan tahun sejak 2008 hingga 2023.

Kemudian, tercatat lisensi nilai tak terbatas yang disetujui berdasarkan tahun sejak 2008-2023.

Berikut daftar barang militer yang telah berlisensi ekspor Inggris ke Israel sejak 2008.

Dari sisi Israel, kementerian luar negeri Israel tidak segera menanggapi permintaan CNBC Internasional untuk memberikan komentar pada hari Senin.

Keputusan tersebut muncul saat protes terus berlanjut di Israel, dengan demonstrasi yang berlangsung dalam upaya untuk memaksa pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mengamankan kesepakatan penyanderaan dengan Hamas.

Kerumunan besar berunjuk rasa di kota-kota utama Israel pada hari Minggu, dimana lebih dari 300.000 orang berkumpul untuk berdemonstrasi di Tel Aviv, menurut Forum Keluarga Sandera, yang mengorganisir beberapa protes.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Prabowo: Hilirisasi Mutlak, Tidak Bisa Ditawar!