erek erek melahirkan

2024-10-07 23:49:46  Source:erek erek melahirkan   

erek erek melahirkan,cara top up chip domino pakai pulsa,erek erek melahirkanJakarta, CNN Indonesia--

Pasukan darat dan pasukan mekanis Ukraina melintasi perbatasan internasional dan melintas lebih dari 30 kilometer ke wilayah Rusia.

Invasi balik itu dinilai sebagai salah satu perkembangan paling signifikan dalam perang yang sedang berlangsung antara kedua negara sejak Februari 2022.

Melansir NDTV World, pasukan Ukraina yang diperkirakan berjumlah lebih dari 1.000 orang bergerak dari wilayah Oblast Sumy di timur laut Ukraina dan telah mengambil alih Oblast Kursk di Rusia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lihat Juga :
Kirim Ribuan Tentara ke Rusia, Ukraina Mau Invasi Balik Moskow?

Ukraina enggan buka suara soal serangan tersebut. Sementara itu, Rusia telah mengumumkan 'darurat federal'.

Geolokasi kemajuan ukraina

Organisasi nirlaba, The Institute for Study of War (ISW) menyebut terdapat kemajuan pasukan mekanik Ukraina yang terdiri dari tank, infanteri, dan kendaraan lapis baja. Di sisi lain, ISW juga menilai tampaknya Ukraina tidak bisa menguasai daerah itu.

Namun berdasarkan informasi yang diakses ISW, per 8 Agustus, pasukan Ukraina sudah berada di Sverdlikovo, Sudhza, Malaya, dan Lyubimovka.

Lihat Juga :
Uni Eropa Siapkan Sanksi untuk Israel Jika Bebal Ogah Gencatan Senjata

Putin pun menyebut serangan itu sebagai 'provokasi skala besar' yang dilakukan Kyiv. Merespons hal itu, jenderal tertinggi Rusia telah berjanji untuk menghancurkannya.

Para blogger militer Rusia juga mengklaim bahwa pasukan Ukraina maju dalam unit-unit kecil dari belakang Rusia dan melewati benteng mereka sebelum menyerang pasukan Rusia dan kemudian menarik diri dari pertempuran tersebut tanpa berusaha mengkonsolidasikan kendali atas kemajuan terjauh mereka.

Drone Ukraina ikut menargetkan bangunan tempat tinggal di wilayah perbatasan Kursk, Voronezh, dan Belgorod. Para milisi dari Ukraina pun terpantau telah melakukan beberapa serangan sporadis ke Rusia sejak awal konflik pada Februari 2022.

Rusia balas balik

Pakar militer Rusia mengecam para pejabat lantaran tidak bisa mendeteksi serangan dari Ukraina tersebut. Rusia awalnya mengerahkan unit udara dan artileri untuk menghalau serangan, tetapi gagal menghentikan serangan tersebut.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan mereka telah mengirimkan sejumlah perangkat keras militer, termasuk peluncur roket, artileri, tank, dan truk-truk besar untuk memperkuat pertahanannya di wilayah tersebut.

Rusia kemudian memutuskan untuk melancarkan serangan artileri terhadap sebuah supermarket di Kostyantynivna, Ukraina timur. Serangan tersebut merupakan respons Rusia terhadap kemajuan Ukraina.

Lihat Juga :
Rusia Perintahkan Evakuasi Warga saat Ukraina Diduga Mau Invasi Balik

Penembakan itu menewaskan sepuluh orang dan melukai 35 orang. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah berjanji akan membalas dendam atas serangan itu.

"Rusia akan bertanggung jawab atas teror ini, dan kami akan melakukan yang terbaik untuk memastikan bahwa dunia terus mendukung Ukraina dalam mendukung pertahanan kami dan menyelamatkan nyawa rakyat kami," kata Zelensky di X.

Serangan untuk menang perundingan gencatan senjata?

Dalam rentetan invasi antara kedua negara, Kharkiv di Ukraina telah menjadi titik konflik utama antara pasukan. Kharkiv telah menjadi saksi pertempuran sengit di masa lalu.

Pada bulan Mei, Rusia melancarkan serangan baru di wilayah tersebut dan merebut wilayah yang signifikan di Kharkiv. Serangan tersebut mengakibatkan Rusia menjatuhkan 1.000 kilogram bom berpemandu di sebuah toko perangkat keras yang menewaskan 16 orang.

Lihat Juga :
Adakah Negara yang Sanksi Israel Imbas Genosida di Jalur Gaza?

Tahun lalu, pasukan Ukraina melancarkan serangan balasan besar-besaran untuk merebut kembali Kharkiv, yang hampir mencapai perbatasan Rusia.

Di saat yang sama, Rusia menguasai kawasan yang terletak sangat dekat dengan perbatasan internasional dan beberapa kilometer di utara kota Kharkiv yang merupakan kota terbesar kedua di Ukraina.

Serangan Ukraina yang terus berlanjut di Kursk bisa menjadi cara untuk mendapatkan pengaruh di meja perundingan untuk gencatan senjata di beberapa wilayah dengan memaksa musuh menarik pasukan dari wilayah lain untuk memperkuat garis depan. Namun demikian, tujuan Ukraina masih belum jelas.

(khr/bac)

Read more