max toto togel

2024-10-07 23:54:43  Source:max toto togel   

max toto togel,safelink duit com login,max toto togelJakarta, CNN Indonesia--

Bisnis judi dan properti membawa hoki bagi Lui Che Woo, salah satu orang terkaya di Hong Kong. Tumpukan hartanya berasal dari Galaxy Entertainment Group yang mengelola sejumlah kasino besar di Makau.

Selain itu, ia juga mendulang cuan dari usaha pengembang properti raksasa, di bawah bendera K. Wah International Holding.

Mengutip data Forbes, Jumat (17/5), Lui adalah konglomerat terkaya ke-7 di Hong Kong dan ke-181 dunia. Total hartanya mencapai US$11,4 miliar atau sekitar Rp182,01 triliun (asumsi kurs Rp15.966 per dolar AS).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada usia lima tahun, Lui diboyong oleh kedua orang tuanya ke Hong Kong yang saat itu dikuasai Inggris. Keputusan itu diambil untuk mencari aman di tengah perang yang berkecamuk di Negeri Tirai Bambu.

Namun, Perang Dunia II pecah. Pada 1941, Gubernur Hong Kong Mark Young menyerahkan Hong Kong kepada Kekaisaran Jepang yang cenderung mendiskriminasi orang China.

Imbasnya, ekonomi keluarga Lui turun drastis. Bahkan, mengutip luiprize.org, Lui bersama neneknya pernah menjadi pedagang asongan yang menjual kacang dan makanan ringan demi bertahan hidup. Ia pun tak bisa menempuh pendidikan formal.

Lihat Juga :
Rafaela Aponte-Diamant, Ratu Kapal Kargo Dunia Berharta Rp552 T

Namun, kesusahan tak membuatnya putus asa. Jika pun harus menjadi penjual kacang, maka ia akan melakukan dengan baik. Ia juga bersyukur menjalankan bisnis makanan karena keluarganya tidak kelaparan di tengah kelangkaan pangan yang terjadi kalau itu.

"Bisnis ini berjalan cukup baik, jadi saya mulai berpikir, bagaimana cara meningkatkan penjualan saya? Apa yang harus saya lakukan agar saya dapat memberi makan dan menghidupi diri sendiri? Saya melanjutkan bisnis makanan ringan saya sampai penyerahan Hong Kong kembali ke Inggris," ujar Lui dalam petikan wawancaranya dengan Billionaire Asiapada 2016 lalu.

Lalu, saat menginjak usia 20 tahun, Lui memutuskan untuk membeli bisnis suku cadang mobil. Meski begitu, kondisi keuangan yang terbatas membuatnya harus mencicil pembayaran lima kali dalam setahun.

Di tangan Lui, bisnis itu berkembang. Selama perang dengan Vietnam, Lui bekerja dengan Angkatan Darat AS, mengimpor suku cadang mobil dari Saigon kembali ke Hong Kong.

Lihat Juga :
TAIPANHarald Link, Pebisnis Kelahiran Swiss yang Berharta Rp29 T di Thailand

Setelah perang berakhir, Lui sempat melirik bisnis pertambangan di Okinawa, Jepang, dan menjadi pemilik salah satu tambang terbesar di kota itu.

Pada 1955, Lui mendirikan K. Wah yang awalnya fokus pada bisnis bahan bangunan di Hong Kong.

Namun, insting tajam Lui melihat peluang yang lebih besar. Dengan keuletan, Lui pun mengembangkan K. Wah Group menjadi pengembang properti terkemuka.

Pada 1980-an, ia mengarahkan perhatiannya pada pengembangan hotel. Kemudian, pada 1990-an, Lui memperluas bisnisnya ke China Daratan dan sejumlah negara lain.

Kepiawaian Lui dalam berbisnis di Hong Kong tak luput dari perhatian Kerajaan Inggris. Pada 1982, Lui diangkat menjadi Anggota Ordo Kerajaan Inggris (MBE) oleh Ratu Elizabeth, serta diangkat sebagai hakim perdamaian (JP) pada tahun1986.

Lihat Juga :
TAIPANMohammed Mansour, Muslim Kaya Berharta Rp50 T yang Pernah Jadi Pelayan

Selanjutnya, pada 2002, Lui mulai merambah bisnis hiburan dan kasino di Makau, yang saat itu mulai membuka diri untuk investor asing, dengan mendirikan Galaxy Entertainment Group (GEG).

Perusahaan itu menjadi salah satu dari enam operator permainan di Makau yang bertujuan mengembangkan fasilitas perjalanan, rekreasi, belanja, pertemuan, konvensi, pameran, dan hiburan kelas dunia.

Saat ini Galaxy mengoperasikan tiga destinasi unggulan di Makau. Pertama Galaxy Macau™ di Cotai, salah satu resor destinasi terintegrasi terbesar di dunia.

Kedua, Broadway Macau™, sebuah destinasi hiburan dan kuliner terkenal yang unik. Ketiga, di Semenanjung, StarWorld Macau, properti premium pemenang penghargaan.

Tahun lalu, total pendapatan bersih GEG mencapai HK$35,7 miliar atau melesat 211 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Bersambung ke halaman berikutnya..

Gemar Berderma

Kesuksesan tak membuat Lui lupa diri. Masa-masa sulit yang dilaluinya saat perang membuatnya berambisi untuk membantu sesama, terutama di bidang pendidikan, kesehatan dan pengembangan industri pariwisata.

Lihat Juga :
TAIPANScott Farquhar, Pernah Menangis Minta Komputer Kini Berharta Rp184 T

Ia merupakan salah satu konglomerat dunia yang memberikan donasi jutaan dolar ke sejumlah perguruan tinggi seperti Stanford University, Cornel University, Hong Kong Polytechnic University, dan Chinese University of Hong Kong.

Pada 2015, Lui meluncurkan LUI Che Woo Prize, hadiah untuk peradaban dunia di Hong Kong. Terdapat tiga penghargaan dan uang tunai senilai total 60 juta dolar Hong Kong yang akan diserahkan kepada pemenang.

[Gambas:Photo CNN]

Penghargaan internasional tahunan ini memberikan penghargaan kepada individu atau organisasi yang tanpa pamrih memajukan peradaban dunia melalui pembangunan berkelanjutan, berkontribusi terhadap kesejahteraan umat manusia, dan mendorong sikap hidup positif serta peningkatan energi positif.

"Terlepas dari tantangan dan kesulitan yang mungkin kita alami dan derita, saya percaya bahwa masyarakat termiskin sekalipun tidak boleh menyerah karena kita semua harus terus maju. Jika kita terlahir kaya dan bergelimang kemewahan, hendaknya kita rendah hati dan membantu mereka yang membutuhkan," ujar Lui dalam petikan wawancaranya dengan Forbespada 2019.

[Gambas:Video CNN]



Read more