fanta55 slot

2024-10-08 05:43:00  Source:fanta55 slot   

fanta55 slot,idn.live score808,fanta55 slotYogyakarta, CNN Indonesia--

Puluhan mahasiswa berbagai universitas di bawah naungan Muhammadiyah melakukan aksi unjuk rasa mendesak Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menolak penawaran izin tambangdari pemerintah, Sabtu (27/7).

Aksi unjuk rasa ini dilakukan oleh kelompok Anak Muda Peduli Muhammadiyah di depan Gedung Convention Hall Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta (Unisa), Gamping, Sleman, DIY.

Aksi berlangsung saat rapat Rapat Konsolidasi Nasional (PP) Muhammadiyah berlangsung. Massa aksi juga memakai pengeras suara dari mobil ambulans Lazismu Danurejan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pilihan Redaksi
  • Suara Muhammadiyah Terbelah soal Izin Tambang dari Pemerintah
  • Gelar Aksi di Jogja, Aktivis Desak Muhammadiyah Tolak Izin Tambang
  • Aktivis Sindir NU-Muhammadiyah: Dipisahkan Qunut, Disatukan Tambang

Orator aksi dengan pengeras suaranya menyerukan agar PP Muhammadiyah menolak penawaran izin tambang dari pemerintah dan tak takut akan intimidasi. Aksi mahasiswa ini dijaga oleh jajaran Kepolisian dan Kokam.

Siti Mauliani selaku koordinator aksi menuturkan, unjuk rasa kali ini diikuti oleh sejumlah mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan Unisa.

Kata Siti, mereka mendesak agar PP Muhammadiyah menolak tawaran izin tambang dari pemerintah menimbang dosa ekologi yang mungkin timbul karenanya.

"Ini juga salah satu bentuk kami yang tidak sepakat bahwasannya ketika ormas, terutama Muhammadiyah, sebagai organisasi yang sangat kami cintai ini, memegang tambang," ujar Ketua BEM KM UMY itu.

Siti menilai, urusan tambang tak jadi ranah fokus organisasi masyarakat seperti Muhammadiyah.

Aksi ini juga dilakukan sebagai bentuk kekhawatiran para mahasiswa atas pembungkaman oleh pemerintah lewat penawaran izin tambang.

PT. Semen Indonesia berhasil memperoleh lokasi tambang di Desa Tegaldowo, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang. Area perbukitan kaya kandungan kapur ini dinilai cocok untuk area penyediaan bahan baku semen. CNN Indonesia/Andry NovelinoIlustrasi. Puluhan mahasiswa dari berbagai universitas di bawah naungan Muhammadiyah menggelar unjuk rasa mendesak tolak penawaran izin tambang dari pemerintah. (CNN Indonesia/Andry Novelino)

"Kami masih sangat mempercayai bahwasannya Muhammadiyah tidak akan pernah tergiur sama apa yang kemudian diberikan oleh pemerintah, baik itu materi atau jabatan. Tetapi hari ini merupakan salah satu manifestasi Muhammadiyah juga mulai tergiur sama apa yang diberikan oleh pemerintah," katanya.

Sebelumnya, aksi simbolik juga digelar oleh sejumlah aktivis yang tergabung dalam Forum Cik Di Tiro di depan gerbang Unisa.

Massa membawa dua spanduk. Salah satunya bertuliskan 'Petaka Tambang - Transisi Pembantaian'.

Sedangkan satu spanduk lagi bernada sindiran untuk PP Muhammadiyah dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang telah lebih dulu menerima izin pengelolaan tambang. Spanduk tersebut bertuliskan 'Dipisahkan Qunut, Disatukan Tambang'.

Dalam aksi ini, massa kompak memasang lakban pada mulut masing-masing yang menandai aksi bisu mereka. Sementara polisi terlihat berjaga di lokasi aksi.

Lihat Juga :
Dapat Izin Tambang, Kader Muhammadiyah Khawatir Perebutan Kekuasaan

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengatakan, organisasinya akan menyampaikan sikap resmi terkait izin tambang usai pelaksanaan konsolidasi nasional Muhammadiyah pada 27-28 Juli ini.

"Keputusan resmi pengelolaan tambang oleh PP Muhammadiyah akan disampaikan secara resmi setelah Konsolidasi Nasional yang Insya Allah dilaksanakan 27-28 Juli di Universitas Aisyiyah Yogyakarta," ujarnya.

(kum/asr)

Read more