sakuratoto 2

2024-10-08 02:06:05  Source:sakuratoto 2   

sakuratoto 2,goldenslot256,sakuratoto 2

Jakarta, CNBC Indonesia- Amerika Serikat (AS), negara-negara Eropa dan Arab kini mendesak gencatan senjata bagi Israel dan Hizbullah di Lebanon selama 21 hari. Ini untuk menekan eskalasi di antara kedua pihak yang bermusuhan sekaligus menyelesaikan pembicaraan soal gencatan senjata di Gaza, Palestina, yang menjadi akar perang di Arab.


Pejabat senior di pemerintahan Presiden Joe Biden menyebut gencatan senjata akan berlaku di "Garis Biru". Wilayah ini berada di sepanjang antara Israel dan Lebanon.

Baca:
Ke Mana Tentara Lebanon, Mengapa Tak Bantu Perang Hizbullah vs Israel?

"Kami menyerukan semua pihak termasuk Pemerintah Israel dan Lebanon, untuk mendukung gencatan senjata sementara sesegera mungkin," kata pernyataan gabungan AS dan sekutunya yang dirilis oleh Gedung Putih pada Rabu, dikutip Kamis (26/9/2024) dari Reuters.

Selain AS, Australia, Prancis, Jerman, Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab dan Uni Eropa juga meminta hal sama. Sejumlah negara mitra lainnya juga melakukan hal sama.

Baca:
9 Update Perang Arab: Irak Bergerak Serang Israel, AS-Saudi 'Teriak'


Hal ini pun disambut baik Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon, di mana ia memastikan Israel lebih memilih solusi diplomatik. Perdana Menteri (PM) Lebanon Najib Makati sendiri meminta Dewan Keamanan PBB menekan Israel untuk segera menyepakati gencatan senjata.

Namun, apa itu Garis Biru dan mengapa itu penting?

Baca:
Potret Iron Dome Jebol Lagi, Israel Porak-poranda Diroket Hizbullah

Garis Biru adalah perbatasan de facto yang membatasi wilayah sengketa yang memisahkan Israel, Lebanon, dan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Tel Aviv.

Garis itu dibuat oleh PBB pada bulan Mei 2000, setelah Israel menarik diri dari wilayah Lebanon selatan yang mulai diinvasinya pada tahun 1978.

Sejak saat itu, seharusnya garis itu dipantau oleh pasukan penjaga perdamaian PBB, yang dikenal sebagai UNIFIL dan pengamat teknis PBB, yang dikenal sebagai UNTSO. Namun hingga kini aturan itu tak pernah terealisasi.

MengutipAl-Jazeera, ketegangan terus terjadi di sepanjang garis tersebut, khususnya di desa Ghajar yang terbagi, Shebaa Farms dan Perbukitan Kfarchouba.

Semuanya terletak di daerah kecil di sepanjang perbatasan antara Lebanon dan Dataran Tinggi Golan Suriah, yang diduduki oleh Israel pada tahun 1967.

Pada tahun 2006, perang bulan Juli antara Israel dan Hizbullah berakhir dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701. Aturan soal Garis Biru ini juga kembali menyeruak.

Di mana komunitas internasional menuntut agar pasukan Hizbullah dan Israel menunjukkan "rasa hormat penuh" terhadap Garis Biru. Ini untuk mendukung perdamaian di wilayah tersebut.

Baca:
China "Kepung" Taiwan, Terjunkan 43 Jet Tempur & 8 Kapal Perang

(sef/sef) Saksikan video di bawah ini:

Video: Tak Hanya AS, Uni Eropa & Australia Serukan Gencatan Senjata

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Bos Hizbullah Ancam Seret Negara Ini dalam Perang Besar dengan Israel

Read more