menara338

2024-10-08 05:58:21  Source:menara338   

menara338,slot demo lucky lightning,menara338Jakarta, CNN Indonesia--

Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul menilai peluang calon tunggal di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta2024 sangat besar. Dengan demikian, Ridwan Kamil yang hampir dipastikan maju di Jakarta, kemungkinan akan berhadapan dengan kotak kosong.

Anies Baswedan bisa jadi tak dapat tiket maju sebagai calon gubernur karena semua partai politik akhirnya bergabung ke gerbong Koalisi Indonesia Maju (KIM).

"Potensi kotak kosong sangat besar sekali. Kalau jatah kabinet, elite semuanya bertemu kompak mengusung RK (Ridwan Kamil) saya kira selesai. Yang diandalkan Anies apa? Kan tiket," kata Adib kepada CNNIndonesia.com, Kamis (8/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, jika Anies memenangkan Pilgub DKI Jakarta 2024, maka dia menguasai panggung politik dan berpeluang besar maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2029.

"Jadi memang ada kepentingan bagaimana Anies ini upaya dijegal untuk tidak punya panggung dalam politik. Dengan demikian dia akan redup di 2029," ujarnya.

Ia mengatakan Anies merupakan simbol oposisi yang potensial bagi pemerintahan Prabowo Subianto. Sebab, di Pilpres 2024, Anies bisa mengalahkan calon yang diusung PDIP, yaitu Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Sementara itu, saat ini, Gerindra yang dipimpin Prabowo tak jadi partai pemenang Pemilu 2024. Gerindra hanya menduduki posisi ketiga, dikalahkan PDIP dan Golkar.

"Kalau untuk menjegal Anies di 2029 caranya memang harus seperti itu. Makanya, kengototan-kengototan KIM untuk jadi satu saya pikir wajar dan lumrah karena memang kondisi Gerindra adalah partai presiden dan kebetulan hasil suara nomor tiga. Prabowo ibarat raja tanpa adipati," ujarnya.

Lihat Juga :
Syarat Usung Anies Mentok, PKS Buka Opsi Gabung KIM Plus Dukung RK

Saat ini, Anies terancam gagal maju di Pilgub DKI Jakarta 2024. PKS yang telah memberikan surat dukungan kepada Anies justru membuka opsi bergabung dengan KIM.

Alasannya, Anies tak kunjung mendapatkan partai koalisi. PKS tak bisa mengusung Anies sendirian karena jumlah kursi di DPRD DKI hanya 18. Sementara butuh setidaknya 22 kursi untuk mengusung pasangan calon.

Menurut Juru Bicara PKS Muhammad Kholid, Anies telah melewati batas waktu 40 hari. Ia ditugaskan mencari rekan koalisi pada 25 Juni hingga 4 Agustus 2024.

Bertalian dengan itu, muncul wacana KIM plus. Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyatakan bakal ada partai di luar KIM yang gabung mengusung RK di Jakarta. Namun, belum ada pernyataan resmi soal partai yang akan bergabung.

(lna/tsa)

Read more