daftar gastoto

2024-10-09 22:16:50  Source:daftar gastoto   

daftar gastoto,redmitoto kucing,daftar gastotoJakarta, CNN Indonesia--

Sebuah wahana penjelajah Bulanseharga setengah miliar Dolar yang dapat menjadi kunci untuk mencapai Bulan, VIPER, terancam mangkrak. Komunitas swasta dan parleman ramai-ramai mencoba menyelamatkannya.

VIPER, yang merupakan kependekan dari Volatiles Investigating Polar Exploration Rover, dan punya bobot 430 kilogram (948 pon) ini dirancang untuk menjelajahi kutub selatan Bulan.

Misi utamanya adalah menemukan air dalam bentuk es, sumber daya utama yang, jika ditemukan, suatu hari dapat diubah menjadi air minum bagi para astronaut atau bahkan jadi bahan bakar roket.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masalahnya, mengutip CNN, VIPER punya peluang tipis bisa mengangkasa. Alasan utamanya adalah masalah anggaran.

NASA mengumumkan bulan lalu bahwa mereka membatalkan rencana untuk menempatkan VIPER di Bulan, meski lembaga tersebut telah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mengembangkan wahana penjelajah tersebut.

Pada titik ini, proyek tersebut dapat selamat setidaknya dalam tiga cara; pertama, anggota parlemen turun tangan dan mengarahkan NASA untuk mengubah arah.

Lihat Juga :
Cara Astronaut Misi Artemis 1 Bertahan di Sisi Gelap Bulan

Kedua, VIPER, yang telah menyedot investasi US$450 juta (Rp7,27 triliun), dilucuti dan dijual untuk suku cadang. Ketiga, perusahaan komersial dapat membeli wahana penjelajah tersebut dan memberikan sejumlah uang untuk menyelamatkannya.

Pembatalan ini pun menuai reaksi publik yang peduli pada sains.

Sebuah petisi dengan lebih dari 4.500 tanda tangan juga beredar di Kongres AS, yang meminta agar VIPER dihidupkan kembali. Beberapa anggota parlemen menyatakan kekhawatiran atau secara terbuka menyerukan pembatalan keputusan itu.

"Ada kekhawatiran publik atas keputusan ini. Tidak masuk akal," kata Jack Kiraly, direktur hubungan pemerintah di Planetary Society, lembaga nirlaba yang memimpin petisi yang mendesak Kongres untuk bertindak.

Lihat Juga :
Fly Me to The Moon Dukung Teori Konspirasi Pendaratan di Bulan?

"Menurut saya, tindakan mereka (NASA) membatalkannya saat ini akan menarik perhatian banyak orang di DPR dan komunitas [antariksa] secara umum."

Meskipun bukan satu-satunya proyek yang dipimpin NASA yang dirancang untuk mencari air di bulan sebelum astronot tiba, VIPER mungkin merupakan salah satu proyek terbaik NASA.

Saat proyek-proyek lain melibatkan satelit yang mengumpulkan data dari jarak jauh atau pengeboran statis, VIPER dirancang untuk menjelajahi permukaan Bulan, mengumpulkan data tentang sumber daya tertentu, dan menggali tanah jika diperlukan.

Jalur perusahaan

Pada saat yang sama, NASA juga meminta bantuan kepada mitra internasionalnya dan industri antariksa komersial AS. Lembaga meminta perusahaan-perusahaan untuk mengirimkan "pernyataan minat" paling lambat 1 Agustus.

Perusahaan-perusahaan antariksa komersial pun berebut untuk mengajukan proposal kepada NASA tentang bagaimana caranya agar proyek tersebut dapat diselamatkan.

Setidaknya, selusin perusahaan telah menghubungi, menurut Planetary Society, yang terus pengembangan program VIPER.

NASA sendiri tidak menanggapi permintaan komentar terkait hal ini.

Di antara perusahaan-perusahaan tersebut adalah Intuitive Machines, perusahaan yang berkantor pusat di Houston yang menjadi berita utama tahun ini setelah berhasil mendaratkan wahana antariksa Nova-C di permukaan Bulan.

Wahana bernama Odysseus itu memang terbalik, sehingga menyebabkan gangguan signifikan pada misi bersejarah tersebut. Namun, dia menjadi wahana antariksa buatan AS pertama yang mendarat dengan selamat di Bulan dalam lima dekade.

Penjelajah VIPER "pada dasarnya sudah lengkap," kata Tim Crain, salah seorang pendiri dan kepala bagian teknologi di Intuitive Machines, "dan masih ada sedikit pengujian yang harus dilakukan."

Berdasarkan proposal Intuitive Machines, kata dia, perusahaan akan menggunakan versi baru pendarat Nova-C yang lebih besar, yang disebut Nova-D, untuk membawa VIPER ke permukaan bulan paling cepat akhir 2026 atau pertengahan tahun 2027.

Lihat Juga :
Wahana Odysseus Patah Kaki usai Mendarat tak Akurat di Bulan

Untuk mencapai tujuan itu, Intuitive Machines kemungkinan harus menggunakan dananya sendiri untuk menyelesaikan sentuhan akhir VIPER sebelum lepas landas.

NASA dan mitra komersialnya memperkirakan wahana itu membutuhkan investasi tambahan sekitar US$100 juta (Rp1,62 triliun), yang sebagian besar untuk pengujian dan sistem darat guna mendukung penerbangan, sebelum siap menuju Bulan.

Crain menganggap investasi itu sebagai "angka teratas yang bagus." Namun, jika Intuitive Machines mengambil alih, ia mengatakan perusahaan akan bernegosiasi dengan NASA untuk memangkas biaya tersebut.

"Ini seperti membeli rumah yang sedang direnovasi. Kami akan mengevaluasi hal-hal itu dan memutuskan mana yang masih [akan kami lakukan]," kata Crain.

Lihat Juga :
AS Akhirnya Mendarat Lagi di Bulan usai 52 Tahun Absen

"Kami akan bekerja sebagai entitas komersial, bukan? Kami harus mengelola biaya."

Masalahnya, VIPER adalah wahana antariksa yang sangat berfokus pada sains. Jadi, apa yang akan diperoleh perusahaan yang mencari keuntungan darinya?

Crain mengatakan VIPER dapat mengumpulkan data penting yang dicari oleh Intuitive Machines dan perusahaan lain.

Josh Marshall, pimpinan komunikasi perusahaan, menyamakan pencarian sumber daya di permukaan Bulan dengan demam emas California pada pertengahan 1800-an.

"Itu analogi yang tepat," kata Crain, seraya menambahkan bahwa VIPER akan bertindak seperti pelopor pemburu emas, yang bisa dalam bentuk air atau sumber daya menarik lainnya, yang adalah komoditas yang akan sangat penting untuk memacu minat dalam penambangan di Bulan.

Hukum AS sendiri mengizinkan penambangan sumber daya luar angkasa.

Sementara, Intuitive Machines membayangkan dirinya sebagai perusahaan yang "menjual beliung dan sekop," alih-alih menjadi pemasok emas, tambah Crain.

Jalur Kongres

Untuk pilihan penyelamatan VIPER lainnya, Kongres membuka peluang itu lantaran dapat membatalkan keputusan NASA. Jika itu terjadi, NASA bisa kembali menguji VIPER dan menugaskannya ke wahana pendarat Griffin.

Hasil seperti itu akan ideal, kata Kiraly.

Beberapa politikus pun telah mengisyaratkan keinginan mereka untuk menghidupkan kembali VIPER.

"Saya sangat kecewa dengan keputusan NASA baru-baru ini untuk membatalkan penjelajah VIPER," kata Senator Shelley Moore Capito, anggota Kongres AS dari Virginia Barat, yang berasal dari Partai Republik, pada sidang anggaran 25 Juli.

"Mohon bekerja sama dengan saya saat RUU tersebut diajukan untuk mencari cara menggunakan kembali bagian pendarat dari misi ini untuk memajukan tujuan bulan-ke-Mars."

"Misi tersebut secara langsung mendukung kewajiban nasional untuk kepemimpinan AS yang berkelanjutan dalam sains dan eksplorasi dalam menghadapi persaingan geopolitik yang mendesak," imbuhnya.

Lihat Juga :
Bulan Ternyata Punya Atmosfer meski Rapuh

Kongres dapat mengambil tindakan kapan saja selama negosiasi anggaran terakhirnya, menjelang akhir tahun fiskal pada tanggal 30 September, kata Kiraly.

"Saya pikir mungkin ada peluang lain bagi Kongres untuk mempertimbangkan" setelah batas waktu anggaran berlalu, "tergantung pada apa yang terjadi," kata Kiraly.

"Ini hanya akan menjadi masalah: Bagaimana NASA bergerak maju dalam situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya ini?" tambahnya.

"Akan sangat, sangat menarik untuk melihat bagaimana ini terjadi dari perspektif seseorang yang benar-benar peduli dengan kembalinya Bulan - yang peduli dengan eksplorasi ilmiah luar angkasa."

[Gambas:Video CNN]

(tim/arh)

Read more