juara euro 2022

2024-10-07 23:43:59  Source:juara euro 2022   

juara euro 2022,bunga 2d,juara euro 2022

Jakarta, CNBC Indonesia -Masyarakat RI semakin miskin akibat ketergantungan minum air mineral dalam kemasan. Hal ini membuat permintaan akan air minum kemasan melesat, sehingga perusahaan yang punya bisnis tersebut dapat berkah.,

Air minum kemasan terbilang sudah menjadi kebutuhan pokok memenuhi kebutuhan fisiologis. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), meskipun ada fluktuasi, persentase rumah tangga yang menggunakan air minum dalam kemasan terus mengalami peningkatan, terutama di daerah perkotaan. Hal ini dipicu oleh meningkatnya kesadaran akan kebersihan dan kualitas air minum di kalangan masyarakat.

Selain itu, data menunjukkan bahwa beberapa provinsi di Indonesia mencatat konsumsi air minum dalam kemasan tertinggi.

Pada 2023, DKI Jakarta memimpin dengan 79,39% rumah tangga menggunakan air minum dalam kemasan. Provinsi lainnya seperti Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, dan Kalimantan Utara juga menunjukkan tren serupa.

Faktor utama yang mendorong tingginya konsumsi air kemasan di provinsi-provinsi ini adalah akses yang lebih mudah dan kesadaran akan pentingnya air bersih di tengah pertumbuhan urbanisasi yang pesat.

Melihat data di atas terbukti bahwa permintaan terhadap air minum kemasan masih resilient. Sejumlah perusahaan yang memiliki bisnis ini pun ketiban cuan. Setidaknya ada tiga emiten air minum kemasan yang mencetak penjualan dan kinerja harga saham ciamik yakni PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), PT Akasha Wira International Tbk (ADES),dan PT Mayora Indah Tbk (MYOR).

PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO)

Saham CLEO sejak awal tahun mencatat pergerakan harga saham yang paling ciamik dibandingkan industri-nya, melesat lebih dari 60%.

Kinerja keuangan yang tumbuh pesat mendukung harga saham CLEO meroket. Data laporan keuangan perusahaan mencatat, penjualan bersih pada Semester I/2024 mencapai Rp1,29 triliun naik 32,88% secara tahunan, dari Rp975,67 miliar pada paruh pertama tahun sebelumnya.

Penjualan yang positif turut mendongkrak bottom line perusahaan yang tumbuh nyaris 75% ke Rp220,23 miliar. Dari laba perusahaan tersebut CLEO mencatatkan keuntungan per lembar saham atau earning per share (EPS) senilai 18 yang setara 72% dari capaian tahun lalu.

Baca:
Warga RI Miskin Karena Air Kemasan, Saham CLEO Cs Malah Terbang!

Secara historis, CLEO selalu mencatatkan pertumbuhan positif EPS. Pada 2021 tercatat 15 kemudian naik menjadi 16 pada 2022. Lalu pada 2023 naik lagi cukup signifikan menjadi 25, dan pada tahun ini EPS setahun diproyeksikan bisa mencapai 37.

Sebagai catatan, emiten milik Hermanto Tanoko ini memiliki bisnis penjualan air minum dalam kemasan dengan merk CLEO yang terdiri dari botol kecil (pengganti kemasan gelas plastik), botol standar, botol kaca, hingga galon.

Menurut data hingga Juni 2023, pangsa pasar Cleo di bisnis air minum dalam kemasan sebesar 5%, sementara itu pemimpin pasar masih ditempati Aqua mencapai 50%.

PT Akasha Wira International Tbk (ADES)

Berikutnya, ada PT Akasha Wira International Tbk (ADES) yang menjalankan bisnis makanan dan minuman. Khusus di segmen minuman, mereka memproduksi air minum dalam kemasan dengan merk Nestle Pure Life dan Vica.

Mengutip data laporan keuangan sampai Juni 2024, perusahaan mencatat penjualan di segmen makanan dan minuman mencapai Rp504,57 miliar, nilai ini berhasil tumbuh signifikan hingga 32,37% secara tahunan.

Baca:
Warga RI Banyak Jatuh Miskin Karena Air Galon, ADES cs Cuan Besar

Pertumbuhan EPS ADES juga sama menariknya dengan CLEO yang terus tumbuh positif. Paa 2021 EPS tercatat 451, setahun kemudian naik signifikan menjadi 619. Lalu pada 2023 naik lagi menjadi 671. Pada tahun ini, EPS diperkirakan bisa naik lagi menjadi 793, atau tumbuh 18,18% secara tahunan.

PT Mayora Indah Tbk (MYOR)

PT Mayora Indah Tbk (MYOR) juga diketahui menjalankan bisnis air putih dalam kemasan dengan merk Le Minerale. Bisnis dijalankan melalui anak usahanya yang bernama PT Tirta Fresindo Jaya.

Pangsa pasar Le Minerale bersaing ketat dengan Cleo sekitar 5%. Meski begitu, MYOR mencatat penjualan yang ciamik dari segmen minuman olah dalam kemasan.

Dalam laporan keuangan sepanjang setengah tahun ini, pendapatan MYOR dari segmen minuman olahan dalam kemasan mencapai Rp8,38 triliun, melesat 14,90% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp7,29 triliun.

Baca:
Optimis Indonesia Emas 2045, Ekonomi RI Bisa Jadi Terbesar di ASEAN

Penjualan yang ciamik tersebut kemudian membuat MYOR bisa mencatatkan laba bersih mencapai Rp1,72 triliun, jika dihitung EPS nya 77 yang sudah setara lebih dari 50% capaitan tahun sebelumnya.

Pertumbuhan EPS MYOR juga menarik lantaran selalu naik tiap tahun. Pada tahun ini EPS diperkirakan mencapai 154 dari capaian tahun sebelumnya sebesar 143. Sementara pada tahun 2022 EPS berada di 87, naik dari EPS 2021 sebesar 53.

CNBC INDONESIA RESEARCH

(tsn/tsn) Saksikan video di bawah ini:

Prabowo: Hilirisasi Mutlak, Tidak Bisa Ditawar!

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">

Read more