buku mimpi 98

2024-10-09 22:45:51  Source:buku mimpi 98   

buku mimpi 98,biodata messi lengkap,buku mimpi 98Jakarta, CNN Indonesia--

Mantan Presiden Filipina,Rodrigo Duterte, mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum Davao City pada Senin (7/10), untuk mencalonkan diri sebagai wali kota di kota tersebut.

Petahana Wali Kota Davao, yang tidak lain adalah anak Duterte, Sebastian Duterte, akan menemani sang ayah sebagai wakilnya dalam pemilu wali kota Davao yang akan dihelat pada 2025 mendatang.

Ketika ditanya oleh wartawan usai menyerahkan berkas ke KPU Davao City, Duterte menjelaskan alasan di balik pencalonan dirinya sebagai wali kota.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Duterte mengatakan bahwa ia bersama putranya berniat untuk melayani masyarakat dan membuat Kota Davao menjadi lebih baik.

Lihat Juga :
Negara-negara Arab Pilih Sikap Netral soal Konflik Israel vs Iran

"Saya ingin melayani Anda. (Saya juga ingin membuat Davao City menjadi) lebih baik dari kemarin," kata Duterte dilansir South China Morning Post.

Menurut keterangan Wakil Presiden Filipina sekaligus putri Duterte, Sara Duterte, ayahnya bersama kedua saudara laki-lakinya sebelumnya berencana untuk mencalonkan diri sebagai anggota senat Filipina pada Juni 2024 lalu.

Namun, menurut Sara, Duterte akhirnya mengurungkan niat tersebut. Sebab, ia menilai kondisi fisik dan kesehatannya sudah tidak prima untuk memangku jabatan negara di tingkat nasional.

Pilihan Redaksi
  • 4 Negara Berbatasan Langsung dengan Israel, Satu Tembak Rudal Iran
  • Fakta-fakta Terkini di Tengah Ancaman Serangan Balasan Israel ke Iran
  • AS Gelontorkan Rp281 T Ongkosi Setahun Agresi Brutal Israel di Gaza

Oleh karena itu, Duterte bersama putranya kini memilih untuk mencalonkan diri sebagai wali kota Davao.

Sebelum dilantik menjadi Presiden Filipina pada 2016 lalu, Duterte sebetulnya juga pernah menjadi wali kota Davao. Ia mengemban jabatan tersebut selama 2 periode.

Dilansir CNN, pencalonan Duterte sebagai wali kota Davao ini menjadi perdebatan publik.

Sebab, pria yang kini berusia 79 tahun itu dilaporkan punya jejak kriminal karena pernah memberantas para pengedar narkoba secara membabi buta saat masih menjabat sebagai presiden.

Saat itu, tercatat lebih dari 6.000 tersangka pengedar narkoba tewas dalam tindakan polisi Filipina yang diperintah oleh Duterte.

Aksi penumpasan brutal yang dilakukan oleh Duterte kepada kelompok narkoba itu pun menuai kecaman dari dunia internasional. International Criminal Court (ICC) menuduh bahwa Duterte telah melakukan tindakan genosida.

Namun, dirinya dilaporkan telah menarik tuduhan tersebut dari ICC pada 2019 silam. Sebab, ia menilai tindakan pemberantasan kelompok narkoba yang dilakukan semasa dirinya menjadi Presiden Filipina sama sekali tidak menyalahi hukum.



(gas/dna)

Read more