erek erek mobil togel

2024-10-08 05:35:30  Source:erek erek mobil togel   

erek erek mobil togel,dikejar anjing togel,erek erek mobil togel

Jakarta CNBC Indonesia -Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) menyampaikan pentingnya penerapan standar emisi Euro 4 di Indonesia, khususnya terkait kendaraan dan bahan bakar yang digunakan.

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin mengatakan, Indonesia sendiri sejatinya telah mulai menerapkan standar emisi Euro 4 untuk mobil bensin sejak 2018 dan mobil diesel sejak 2022.

"Di Indonesia mobil-mobil itu sudah diminta menggunakan standar euro 4 dari 2018 jadi mobil bensin harusnya standar Euro 4 dari 2018. Mobil solar dari 2022," kata Rachmat di kantor Kemenko Marves, dikutip Jumat (13/9/2024).

Baca:
Terungkap! Ini Alasan Pemerintah Jokowi Perketat Pengguna BBM Subsidi

Menurut dia, standar emisi ini sangat penting karena berkaitan dengan kualitas bahan bakar dan dampaknya terhadap teknologi mesin kendaraan yang sudah sesuai standar Euro 4. Karena itu, kadar sulfur harus berada di bawah 50 ppm.

"Sebenarnya yang menjadi isu di sini adalah sulfurnya. Karena dengan sulfur itu berarti kalau sulfur tinggi teknologi mesin jadi tidak berfungsi," ujarnya.

Sementara, saat ini bahan bakar yang disediakan Pertamina seperti bio solar dengan kandungan sulfur 2500 ppm, Pertalite 500 ppm, dan Pertamax 400 ppm, masih belum memenuhi standar Euro 4.

Rachmat menekankan bahwa standar ini tidak hanya sebatas pada Research Octane Number(RON) bahan bakar, tetapi lebih fokus pada kadar sulfur. Oleh sebab itu, sangat penting bagi pemerintah untuk mendukung Pertamina dalam proses penyediaan BBM yang lebih berkualitas. Artinya BBM yang memenuhi standar Euro 4.

Baca:
Pengetatan BBM Subsidi di Depan Mata, Harga Dipastikan Gak Naik!

"Untuk membuat BBM Euro 4 ada biayanya diperlukan upgrade kilang kalau impor harus impor BBM Euro 4 prosesnya sendiri lebih tinggi. Makanya barangnya lebih bagus dan ini tentunya harus diberikan support kompensasi subsidi dan sebagainya. Ini yang jadi isu kami meminta Pertamina untuk produksi tapi kita sediakan untuk diberikan subsidi atau kompensasi," kata dia.

Sebelumnya, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) mengungkapkan telah memulai produksi bahan bakar minyak (BBM) dengan kandungan sulfur rendah yang memenuhi standar Euro 5 di kilang Balongan. Adapun produksi dari kilang tersebut mencapai 25 ribu barel per hari.

Semula, Direktur Utama KPI Taufik Aditiyawarman mengatakan berdasarkan proyeksi kebutuhan energi di tahun 2030, konsumsi BBM Indonesia diperkirakan mencapai sekitar 1,4 juta barel per hari.

Sehingga strategi yang akan dilakukan perusahaan yakni fokus menggenjot pembangunan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) dan pembangunan kilang baru (Grass Root Refinery/GRR). "Untuk itu yang sudah kita lakukan, tentunya yang dari sisi BBM, itu yang pertama itu penyelesaian RDMP Balongan melalui revamping, itu tambahan 25 ribu barel per hari dan kualitas Euro 5 untuk diesel, artinya 10 ppm sulfur content," kata Taufik dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, Senin (2/9/2024).

Setidaknya, proyek RDMP Balongan telah menghasilkan penambahan kapasitas pengolahan minyak mentah sebesar 25 ribu barel per hari (bph) menjadi 150 ribu bph dari sebelumnya 125 ribu bph.

"Kemudian kapasitas kilang juga yang sudah kita selesaikan adalah dari Balongan tentunya, kita sudah menambah 2022 itu tambahan kapasitas 25 ribu barrel per hari. Itu pun menambah artinya level ketahanan energi kita terhadap penyediaan BBM," kata Taufik.


(pgr/pgr) Saksikan video di bawah ini:

Video: Penerapan BBM Subsidi Tepat Sasaran Dimulai di Era Prabowo

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Pengumuman! RI Bakal Punya BBM Jenis Baru..

Read more