erek-erek 74

2024-10-09 20:49:54  Source:erek-erek 74   

erek-erek 74,mimpi ban motor pecah togel,erek-erek 74Jakarta, CNN Indonesia--

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyatakan bahwa stunting atau kurang gizi merupakan ancaman yang memiliki dampak nyata terhadap daya saing bangsa.

Hal itu ditegaskan oleh Ketua Tim Informasi dan Komunikasi Kesehatan Kominfo, Riski Lustiono dalam kegiatan Genbest Talk di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur pada Kamis (26/9). Helatan Genbest Talk menjadi upaya Kominfo untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait stunting.

"Anak yang terlahir stunting tidak hanya akan memiliki tubuh pendek, namun juga berisiko memiliki tingkat kecerdasan yang rendah sehingga dapat menurunkan tingkat produktivitas," kata Riski.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada kesempatan yang sama, Staf Ahli Bupati Sumba Timur, Bidang Perekonomian, Keuangan, dan Pembangunan, Merliaty Praing Simanjuntak turut menyampaikan bahwa generasi muda sebaiknya memiliki pengetahuan tentang stunting.

Pasalnya, stunting merupakan masalah serius yang berdampak pada kesehatan anak, juga terkait kualitas sumber daya manusia di masa depan.

"Oleh karena itu pemahaman bersama tentang stunting dan upaya untuk menanggulanginya sangatlah penting. Kita perlu bergandengan tangan, berkolaborasi, dan melibatkan semua pihak untuk mewujudkan generasi yang sehat dan berkualitas demi mewujudkan Generasi Emas 2045," lanjut Merliaty.

Akar Masalah Stunting di Sumba Timur

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Timur, Rambu M.R.K.U. Djima menyampaikan bahwa permasalahan stunting di Sumba Timur diawali dari penyakit anemia yang menjangkiti para remaja putri.

"Kalau remaja putrinya anemia, ketika hamil nanti bisa terjadi "Bumil KEK" (ibu hamil dengan anemia dan kekurangan energi kronis). Ketika melahirkan, nantinya akan melahirkan anak yang berat badan lahir rendah (BBLR) dengan berat kurang dari 2,5 gram, inilah yang nantinya akan menyebabkan anak-anak yang lahir berpotensi stunting," papar Rambu.

Adapun pemberantasan stunting disebut Rambu harus bermula dari perbaikan masalah kesehatan, khususnya mengenai masalah penyakit anemia yang dialami para remaja putri, yakni dengan mengonsumsi tablet penambah darah seminggu sekali.

"Yang jadi kendala adalah tablet tambah darah itu sudah diberikan namun kita tidak bisa memastikan apakah tablet tambah darah itu diminum atau tidak," kata Rambu.

Selain pemberian tablet tambah darah gratis, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumba Timur juga telah meluncurkan sejumlah program lain, termasuk screening kesehatan di berbagai puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya, serta pemeriksaan kehamilan sebanyak enam kali dan dua kali USG untuk ibu hamil.

Dokter spesialis anak yang hadir sebagai narasumber Genbest Talk di Sumba Timur, Kurniawan Satria Denta atau Denta menyampaikan, anak-anak muda wajib tahu mengenai permasalahan stunting. Menurutnya, stunting bisa dihindari sebelum kehamilan terjadi.

Yang terpenting, kata Denta, generasi muda harus menyadari bahwa stunting tidak disebabkan oleh kemiskinan, melainkan pengetahuan yang kurang.

"Jadi pada usia teman-teman saat ini adalah masa-masa yang tepat untuk mempersiapkan jangan sampai bayi terlahir stunting, karena bayi yang terlahir stunting secara biologis pada dasarnya terlahir dari orang tua yang kesehatannya juga kurang bagus," katanya.

Genbest Talk bukan hanya mendukung pemahaman mengenai stunting kepada generasi muda Sumba Timur, tetapi juga memberikan kesempatan untuk mengikuti workshop membuat konten edukatif dan menarik yang dipandu oleh kreator konten Anisa Citra Salsabila.

Diharapkan, para peserta ke depannya bisa membuat konten seputar stunting guna membangun kesadaran dan mengedukasi masyarakat.

Genbest adalah gerakan yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo dengan tujuan mendorong generasi muda agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Pada situs genbest.id dan media sosial @genbestid, Genbest menyediakan berbagai informasi mengenai stunting, kesehatan, nutrisi, tumbuh kembang anak, sanitasi, kesiapan pernikahan, serta reproduksi remaja dalam bentuk artikel, infografik, hingga videografik.

(rea/rir)

Read more