nomor mancing togel

2024-10-09 09:16:13  Source:nomor mancing togel   

nomor mancing togel,togel burung gereja,nomor mancing togelJakarta, CNN Indonesia--

Sebuah studiterbaru mengungkap manusia bakal 'menjajah' kehidupan liardengan luas setara 50 persen wilayah Bumi pada 2070.

Penelitian ini menyebut manusia telah mengubah atau menempati antara 70 hingga 75 persen daratan dunia.

Penelitian yang dipublikasikan di Science Advances pada Rabu (21/8) ini kemudian menemukan bahwa akan terjadi peningkatan tumpang tindih populasi manusia dan satwa liar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Anda memiliki tempat-tempat seperti hutan yang hampir tidak ada orang, kita akan mulai melihat lebih banyak kehadiran dan aktivitas manusia, serta interaksi dengan satwa liar," kata Neil Carter, peneliti utama studi ini dan profesor lingkungan dan keberlanjutan di University of Michigan, AS, dikutip dari The Guardian.

"Manusia meningkatkan tekanan dan dampak negatifnya terhadap...spesies yang merupakan sesuatu yang telah kita lihat selama bertahun-tahun. Hal ini merupakan bagian dari penyebab krisis hilangnya keanekaragaman hayati yang kita alami," tambahnya.

Lihat Juga :
Fakta-fakta Bumi Memanas, Ini Daftar Wilayah Diprediksi Tak Layak Huni

Ketika manusia dan hewan berbagi bentang alam yang semakin padat, tumpang tindih yang lebih besar dapat menyebabkan masalah, mulai dari penularan penyakit yang lebih tinggi, hilangnya keanekaragaman hayati, hewan terbunuh oleh manusia, hingga satwa liar yang memakan hewan ternak dan tanaman.

Hilangnya keanekaragaman hayati disebut sebagai penyebab utama wabah penyakit menular.

Sekitar 75 persen penyakit yang muncul pada manusia bersifat zoonosis, yang berarti dapat ditularkan dari hewan ke manusia, dan banyak penyakit yang menjadi perhatian otoritas kesehatan global, termasuk Covid-19, cacar air, flu burung, dan flu babi, kemungkinan besar berasal dari satwa liar.

Untuk memperkirakan bagaimana tumpang tindih antara manusia dan satwa liar tumbuh di masa depan, para peneliti di University of Michigan membandingkan perkiraan di mana manusia akan mendiami lahan dengan wilayah distribusi spasial lebih dari 22.000 spesies.

Perluasan tumpang tindih antara manusia dan satwa liar akan paling banyak terjadi di wilayah-wilayah yang memiliki tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, seperti di India dan China.

Selain itu, kawasan pertanian dan hutan di Afrika dan Amerika Selatan juga akan mengalami peningkatan tumpang tindih yang substansial.

Lihat Juga :
Jokowi Ingatkan 'Warning' PBB: Dunia Menuju Neraka Iklim, Ngeri

Namun, di beberapa wilayah, tumpang tindih manusia dan satwa liar diproyeksikan akan berkurang, termasuk di lebih dari 20 persen lahan di Eropa.

Deqiang Ma, penulis utama penelitian ini, menyebut studi mereka dapat memandu para pembuat kebijakan "untuk menghindari konflik antara manusia dan satwa liar dan lebih fokus pada konservasi kekayaan spesies."

[Gambas:Video CNN]

(lom/arh)

Read more