jepangqq link alternatif

2024-10-08 05:51:31  Source:jepangqq link alternatif   

jepangqq link alternatif,item chang'e tersakit 2022,jepangqq link alternatif

Jakarta, CNBC Indonesia -Hari ini warga Jakarta akan menyaksikan debat perdana calon gubernur dan wakil gubernur Pilkada Jakarta yang diselenggarakan oleh omisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta, Minggu (6/10/2024).

Penguatan SDM dan transformasi Jakarta menjadi kota global, menjadi tema dalam debat perdana tersebut.

Debat cagub-cawagub Pilkada Jakarta akan berlangsung di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat pada pukul 19.00 WIB. Dua jurnalis MNC Group Ariyo Ardi dan Anisha Dasuki ditunjuk oleh KPUD DKI Jakarta untuk menjadi moderator.

Format debat Pilkada Jakarta 2024 berbeda dengan debat capres-cawapres 2024. Debat Pilkada Jakarta 2024 akan dihadiri setiap pasangan dengan lengkap yaitu cagub-cawagub.

Mereka yakni Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun) dari independen, dan Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel) akan hadir bersama.

Lalu apakah pemilihan pemimpin baru Jakarta akan mengubah perekonomian kota Jakarta menjadi lebih baik?

CNBC Indonesia Research telah merangkum kondisi ekonomi kota Jakarta saat ini.

1. Pertumbuhan Ekonomi Jakarta

Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta mencatat pertumbuhan ekonomi secara tahunan (yoy) pada kuartal II tahun 2024 tumbuh sebesar 4,90%. Begitu pula dengan kuartal sebelumnya atau secara kuartalan (qtq) tumbuh sebesar 1,38%.


Kepala BPS DKI Jakarta, Nurul Hasanudin mengakui laju pertumbuhan ekonomi di Jakarta masih di bawah angka nasional kuartal II tahun 2024 sebesar 5,05% (yoy). Meskipun demikian, Jakarta tetap menjadi kontributor perekonomian terbesar dengan share sebesar 16,67%.

PDRB menurut lapangan usaha, jasa keuangan dan asuransi mencatat kinerja tertinggi, tumbuh sebesar 10,99%. Lalu penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 7,57% serta ketiga pertanian, kehutan dan perikanan sebesar 6,98%.

Menurut Nurul, perekonomian Jakarta berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku pada kuartal II tahun 2024 mencapai Rp915,88 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 535,37 triliun.

Ekonomi Jakarta pada kuartal II tahun 2024 dibandingkan kuartal I pada sisi produksi, lapangan usaha jasa keuangan mengalami pertumbuhan tertinggi dengan mencatatkan capaian sebesar 4,75% (qtq).

Baca:
Bukan Jakarta, Ini Provinsi Paling Padat Penduduk se-Indonesia Raya

Sementara dari sisi pengeluaran, komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga (PKRT) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 3,71% (qtq).

Sedangkan struktur PDRB Jakarta menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku kuartal II 2024 didominasi perdagangan besar dan eceran dan reparasi mobil, dan sebesar 17,95%. Lalu struktur PDRB Jakarta atas dasar berlaku kuartal II 2024 menurut pengeluaran, tidak menunjukkan perubahan berarti.
Tercatat, perekonomian Jakarta masih didominasi komponen ekspor barang dan jasa mencatatkan capaian 67,71%. Kedua terbesar komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga (PKRT) sebesar 63,19%.

Nurul menjelaskan pertumbuhan ekonomi ini tidak lepas dari adanya momentum hari besar keagamaan dan libur sekolah yang terjadi mulai Mei sampai Juni 2024. Laju pertumbuhan ekonomi ini diprediksi akan meningkat seiring dengan potensi ekonomi dari kegiatan Pemilihan Kepala Daerah yang akan dilaksanakan pada November 2024 mendatang.

2. Jakarta Mengalami Deflasi

Pada September 2024 terjadi inflasi secara tahunan (yoy) untuk Provinsi Jakarta sebesar 1,70% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 104,97.

Inflasi secara tahunan terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu: Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau sebesar 2,33%; Kelompok Pakaian dan Alas Kaki sebesar 0,44%; Kelompok Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga sebesar 0,51%; Kelompok Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga sebesar 2,20%; Kelompok Kesehatan sebesar 0,83%; Kelompok Transportasi sebesar 1,07%; Kelompok Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan sebesar 0,04%; Kelompok Rekreasi, Olahraga, dan Budaya sebesar 0,65%; Kelompok Pendidikan sebesar 2,35%; Kelompok Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran sebesar 2,22%; dan Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya sebesar 6,57%.

Namun, secara bulanan Jakarta mencatatkan deflasi pada September 2024 sebesar 0,10% dan tingkat inflasi year to date (ytd) September 2024 sebesar 0,79%.

Baca:
2025 Bakal Jadi Petaka: Rakyat RI Bayar Mahal untuk Minuman Manis-BPJS

Terjadinya deflasi terutama bersumber dari kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau serta Kelompok Transportasi.

Sementara itu, kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya serta Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga mengalami inflasi.

3. Pengangguran Jakarta Berkurang

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jakarta Februari 2024 sebesar 6,03%, turun sebesar 1,54% dibandingkan Februari 2023.

Jumlah angkatan kerja di Jakarta berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada Februari 2024 sebanyak 5,43 juta orang, naik 179 ribu orang dibanding Februari 2023. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) naik sebesar 2,10% poin.

Penduduk Jakarta yang bekerja sebanyak 5,11 juta orang, naik sebanyak 249 ribu orang dari Februari 2023. Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan terbesar adalah sektor penyediaan akomodasi dan makan minum. Penduduk bekerja di sektor ini meningkat 136 ribu orang.

Baca:
10 Negara Pemilik Jet Tempur Terbanyak di Asia: RI Kalah Telak vs Iran

Sebanyak 1,84 juta orang (36,06%) bekerja pada kegiatan informal, naik 1,28% poin dibanding Februari 2023 dan jumlah pekerja tidak penuh meningkat 199 ribu orang atau 22,85% dibandingkan kondisi Februari 2023.

4. Kemiskinan Jakarta Hanya Turun Sedikit

Persentase penduduk miskin Jakarta pada Maret 2024 sebesar 4,30%, menurun 0,14% poin terhadap Maret 2023 yang sebesar 4,44%. Akan tetapi jika dibandingkan sejak Maret 2016, kemiskinan di Jakarta justru meningkat.

Tercatat jumlah penduduk miskin Jakarta pada Maret 2024 sebesar 464,93 ribu orang, menurun 12,9 ribu orang terhadap Maret 2023 yang sebesar 477,83 ribu orang.

Garis Kemiskinan Jakarta pada Maret 2024 tercatat sebesar Rp 825.288/kapita per bulan dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp 571.647/kapita bulan (69,27%) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp 253.641/kapita per bulan (30,73%).

Pada Maret 2024, rata-rata rumah tangga miskin di Jakarta memiliki 4,92 orang anggota rumah tangga. Dengan demikian, besarnya Garis Kemiskinan per rumah tangga secara rata-rata adalah sebesar Rp 4.060.417/rumah tangga miskin per bulan.

CNBC Indonesia Research

[email protected]

(saw/saw) Saksikan video di bawah ini:

Prabowo: Hilirisasi Mutlak, Tidak Bisa Ditawar!

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">

Read more