th 7 terkuat

2024-10-08 05:52:31  Source:th 7 terkuat   

th 7 terkuat,erek-erek monyet,th 7 terkuat

Jakarta, CNBC Indonesia- Puluhan virus telah terdeteksi bercampur pada hewan di peternakan bulu di China, Rabu. Hal ini ditemukan saat Negeri Tirai Bambu terus memperkuat kemampuannya mengidentifikasi virus setelah penyebaran Covid-19.

Dalam laporan AFPyang juga dilansir Channel News Asia (CNA), para peneliti menyebut menemukan virus setelah mengurutkan materi genetik dari sampel paru-paru dan usus milik 461 hewan berbulu seperti cerpelai, kelinci, rubah, dan anjing rakun. Rata-rata mati karena penyakit di seluruh negeri antara tahun 2021 dan 2024.

Pilihan Redaksi
  • Warga RI Hati-Hati, Thailand Resmi Konfirmasi Mpox Baru yang Mematikan
  • Momen Paus Salim Tangan Imam Istiqlal & Imam Istiqlal Cium Kening Paus
  • Siaga PD 3 'Sejengkal' Saja, Rusia Warning Keras NATO

Pasca penelitian, peneliti kemudian menyebut telah menemukan 125 virus, termasuk 36 virus baru. Mereka juga menyebut adanya 39 virus yang memiliki 'risiko tinggi' untuk berpindah antar spesies, termasuk ke manusia.

"Beberapa virus tersebut, seperti hepatitis E dan ensefalitis Jepang, telah menyebar ke manusia, tetapi 13 di antaranya baru," kata studi tersebut, dikutip Kamis (5/9/2024).

"Beberapa jenis flu burung juga terdeteksi pada marmut, cerpelai, dan muskrat. Dan tujuh jenis virus corona juga ditemukan, meskipun tidak ada yang terkait erat dengan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19," tegasnya.

Ahli virologi Edward Holmes menguraikan bahwa dalam penelitian ditemukan juga virus mirip kelelawar Pipistrellus HKU5. Virus ini sebelumnya telah terdeteksi pada kelelawar tetapi ditemukan di paru-paru dua cerpelai yang diternakan.

Virus ini merupakan kerabat dari virus corona sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS). Ini juga dapat mengakibatkan efek kematian bagi manusia.

"Bahwa kita sekarang melihat bahwa virus ini berpindah dari kelelawar ke cerpelai yang diternakkan harus menjadi tanda peringatan. Virus ini perlu dipantau," kata Holmes, yang merupakan seorang profesor di Universitas Sydney.

Ribuan virus yang tidak diketahui diyakini beredar di antara mamalia liar. Para ilmuwan khawatir bahwa peternakan bulu dapat memungkinkan hewan ternak tertular virus tersebut, yang pada gilirannya dapat menularkan virus tersebut kepada manusia.

Teori utama tentang asal-usul Covid-19 juga dimulai dengan hipotesis bahwa penyakit ini bermula dari kelelawar. Virus kemudian ditularkan ke manusia selama perdagangan hewan liar.

"Saya sangat yakin bahwa perdagangan satwa liar bertanggung jawab atas munculnya SARS-CoV-2. Dan saya pikir perdagangan peternakan bulu yang terkait dapat dengan mudah mengakibatkan virus pandemi lainnya," tambah Holmes.

Sebelumnya di 2020, pandemi Covid-19 melanda dunia. Wabah itu pertama kali dideteksi di Kota Wuhan, Hubei, China, di Desember 2019 dan ditetapkan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tanggal 11 Maret 2020.


(sef/sef) Saksikan video di bawah ini:

Uni Eropa Resmi Berlakukan Tarif Baru Untuk Mobil Listrik China

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Video: WNI Hati-Hati Liburan Ke Hong Kong, Ada Virus B yang Mematikan

Read more