jadwal bayer leverkusen

2024-10-08 00:01:51  Source:jadwal bayer leverkusen   

jadwal bayer leverkusen,kode alam kambing,jadwal bayer leverkusen

Jakarta, CNBC Indonesia- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat pada perdagangan sesi I Selasa (24/9/2024), setelah sempat merana di awal sesi I hari ini dan tampaknya pasar mulai mengalihkan perhatiannya ke sentimen global.

Hingga pukul 12:00 WIB, IHSG naik tipis 0,08% ke posisi 7.781,74. IHSG berhasil bangkit (rebound) setelah di awal sesi I kembali merana. IHSG masih bertahan di level psikologis 7.700 pada sesi I hari ini.

Baca:
Apa itu FTSE 100, Indeks Yang Bikin Saham BREN Anjlok

Nilai transaksi indeks pada sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 9,3 triliun dengan melibatkan 13 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 845.839 kali. Sebanyak 221 saham menguat, 329 saham melemah, dan 238 saham cenderung stagnan.

Secara sektoral, sektor konsumer non-primer menjadi yang paling besar koreksinya dan penekan IHSG yakni mencapai 0,95%. Namun, sektor konsumer primer menjadi penyokong IHSG di sesi I hari ini yakni mencapai 0,75%.

Dari sisi saham, emiten perbankan raksasa PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menjadi penyokong terbesar IHSG pada sesi I hari ini yakni mencapai 7,2 indeks poin. Bahkan, saham konglomerasi Prajogo Pangestu yakni PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) yang sebelumnya menjadi penekan IHSG, berbalik menjadi penopang yakni sebesar 6,6 indeks poin.

Namun, dua saham perbankan raksasa yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menjadi penekan IHSG yakni masing-masing mencapai 6,5 dan 2,3 indeks poin.

Berikut daftar saham yang menjadi penopang atau moversIHSG pada sesi I hari ini.

Pasar tampaknya mulai mengalihkan perhatiannya ke sentimen global, setelah dua hari terakhir berfokus pada pergerakan saham BREN.

Sejak Jumat pekan lalu hingga Senin kemarin, pasar memantau pergerakan saham BREN yang membebani IHSG, karena saham energi baru terbarukan (EBT) tersebut dalam dua hari beruntun ambruk dan menyentuh auto reject bawah (ARB).

Pergerakan BREN menjadi perhatian pasar dalam dua hari terakhir, di mana akar masalah dari ambruknya saham BREN yakni terkait dikeluarkannya dari indeks FTSE.

FTSE Russell mengumumkan bahwa saham BREN PT, perusahaan energi terbarukan milik konglomerat Prajogo Pangestu akan dihapus dari FTSE Global All Cap Index.

Penghapusan ini berlaku efektif mulai 25 September 2024. Manajemen FTSE mengungkapkan alasan penghapusan tersebut karena saham BREN hanya dikuasai empat pemegang saham utama sebanyak 97% dari seluruh saham yang beredar.

Dalam dua hari perdagangan setelah pengumuman FTSE mengeluarkan BREN, saham-nya mengalami ARB beruntun dan telah anjlok 35,83% ke posisi Rp 7.075 per lembar hingga akhir perdagangan kemarin. Dalam periode tersebut BREN kapitalisasi pasar-nya sudah menguap Rp 528,45 triliun.

Kapitalisasi saham BREN kini kurang dari Rp 1 kuadriliun yang membuatnya harus rela tergeser sebagai saham paling ber-valuedi bursa, digantikan lagi oleh saham BBCA.

Di lain sisi, pasar tampaknya mulai memfokuskan perhatiannya ke sentimen terkait memanasnya kembali Timur Tengah, setelah aksi balasan Israel kepada kelompok Hizbullah. Selain itu, pemerintah China yang memberikan stimulus ekonomi juga sedang dicermati oleh pelaku pasar.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(chd/chd) Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Bangkit Menguat Saat RI Alami Deflasi 5 Bulan Beruntun

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article IHSG Bergairah Lagi, 5 Saham Big Cap Ini Jadi Penopangnya

Read more