budiman jos rojokoyo

2024-10-08 01:25:51  Source:budiman jos rojokoyo   

budiman jos rojokoyo,gopay25,budiman jos rojokoyo

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai masyarakat Indonesia cenderung sangat sensitif ketika mendengar kata utang. Padahal menurut dia, utang itu tak selamanya buruk.

Sri Mulyani menjelaskan tingkat utang di banyak negara saat ini membludak terutama karena pandemi Covid-19. Di Eropa, kata dia, utang banyak negara bahkan meningkat menjadi sekitar 100% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

"Kalau Anda lihat banyak negara Eropa sekitar 90% atau bahkan di sekitar 120% dari GDP," kata Sri Mulyani dalam forum Lesson Learned from Indonesia Fiscal Reform for the Last 8 Years, dikutip pada Senin, (30/9/2024).

Baca:
Biayai APBN Pertama Prabowo, Pemerintah Tarik Utang Lebih Awal

Meski demikian, Sri Mulyani mengatakan persoalan utang itu sebenarnya bukan hanya soal jumlah. Yang lebih penting, kata dia, adalah pemanfaatan utang agar bisa lebih produktif dan akhirnya menguntungkan negara lewat pembayaran pajak.

"Sebetulnya kalau kenaikan utang diimbangi dengan growth yang bagus dan menciptakan employment dan menciptakan penerimaan pajak, itu bisa kembali lagi," kata dia.

Karenanya, Sri Mulyani meminta agar utang tak melulu diberikan stigma negatif. Seperti layaknya di sektor swasta, kata dia, utang diperlukan untuk ekspansi dan pertumbuhan.

"Sama seperti di dalam pengelolaan negara. So bukan soal apakah nominalnya naik, karena kalau naik maka GDP juga naik, revenue juga naik," kata dia.

Baca:
Begini Rencana Prabowo Soal Kenaikan PPN 12% Tahun Depan

Sri Mulyani mengakui memberikan pemahaman soal utang dengan perspektif itu agak sulit di Indonesia. Dia menyebut banyak orang Indonesia langsung terpelatuk ketika bicara soal utang.

"Itu merupakan perjuangan saya di Indonesia, karena di Indonesia saya ga tau kenapa kalau kata utang itu rasanya seperti kesetrum, itu berarti jago yang menciptakan 'setrum' itu," kata dia.

Meski dengan kondisi itu, Sri Mulyani tetap mencoba mengambil sisi positifnya. Dia menyebut karena utang menjadi kata yang sensitif di Indonesia, maka dunia menganggap bahwa utang Indonesia akan selalu dijaga di batas aman.

"Karena kalau di antara menteri keuangan saya akan sampaikan Indonesia itu apetite untuk defisit kecil," kata dia.


(rsa/haa) Saksikan video di bawah ini:

Video: Sri Mulyani Ungkap Kinerja APBN Hingga Agustus 2024

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Posisi Utang Pemerintah Turun Tipis di Maret, Jadi Rp 8.262 T

Read more