link tdomino.boxiangyx

2024-10-08 09:08:42  Source:link tdomino.boxiangyx   

link tdomino.boxiangyx,anting togel,link tdomino.boxiangyx

Jawa Pos Radar Madiun– Petani tomat di Kabupaten Madiun merana. Pasalnya, harga jenis komoditas sayuran itu anjlok.

Di tingkat tengkulak, harga tomat dari petani hanya dihargai Rp 2 ribu-Rp 3 ribu per kilogram.

Petani pun mengeluhkan tidak mendapat untung dan hanya cukup untuk balik modal menanam saja.

Petani tomat asal Desa Purworejo, Kecamatan Geger, Suwandi mengatakan, rendahnya harga jual tomat sudah berlangsung sebulan terakhir.

Baca Juga: Petani Tomat di Magetan Mogok Panen, Tanaman Dibiarkan Membusuk, Ada Apa?

Faktornya, pada musim ini merupakan bertepatan panen raya tomat di daerah lain, khususnya wilayah produksi.

“Harganya ini Rp 3 ribu per kilogram, sangat rendah. Panen sebelumnya bisa sampai Rp 20 ribu atau normalnya Rp 10 ribu per kilogram,” ujarnya.

“Karena panen raya ini, stok di pasaran dari luar daerah melimpah, harga tomat lokal jadi murah,” lanjut Suwandi.

Dia mengaku kecewa dengan kondisi ini. Para petani tidak bisa mendapatkan untung.

Baca Juga: Sudah Siap Panen, Kebun Tebu di Magetan Malah Kebakaran

Bahkan saking frustrasinya akibat rendahnya harga jual hasil panen, Suwandi sengaja membiarkan tanamannya mengering di ladang.

“Harga segitu hanya cukup untuk balik modal, jadi ini terpaksa tidak saya aliri air takut biaya perawatan semakin mahal sedangkan untung tidak ada,” katanya.

Sejatinya hasil panen pada musim ini sangat bagus dan minim terserang hama maupun penyakit.
Dalam sekali panen yang dilakukan dua hari sekali, dia mampu memanen 1 kuintal tomat.

“Kalau waktu subur itu bisa setiap hari satu kuintal,” ungkapnya.

Read more