ct togel 2d

2024-10-08 00:22:53  Source:ct togel 2d   

ct togel 2d,klasemen empoli vs udinese,ct togel 2dJakarta, CNN Indonesia--

Elektabilitas para calon gubernur dan calon wakil gubernur yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Pulau Jawa pada Pilkada 2024 unggul dibandingkan rival mereka berdasarkan hasil riset sejumlah lembaga survei.

KIM merupakan parpol pengusung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024 yang terdiri dari Gerindra, Golkar, Demokrat, PSI, PAN, Gelora, PBB, Prima dan Garuda.

Partai-partai ini berkoalisi lagi di nyaris semua daerah, khususnya di Jawa. Bahkan, partai yang tadinya bukan bagian dari KIM akhirnya ikut bergabung, sehingga terbentuk KIM Plus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beralih ke Jawa Barat, pasangan yang diusung KIM yaitu Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan unggul jauh dari tiga pasangan lainnya dalam Survei Indikator Politik Indonesia. Dedi Mulyadi-Erwan memperoleh elektabilitas 77,81 persen.

Lalu di Jawa Tengah, hasil survei dari Poltracking Indonesia menyebutkan pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin mengungguli pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi yang diusung PDIP. Elektabilitas Ahmad Luthfi-Taj Yasin berada di angka 52,2 persen.

Hasil Survei Poltracking Indonesia juga mengungkapkan pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak di Jawa Timur unggul jauh di antara dua pasangan calon lain.

Pengamat politik Universitas Andalas Asrinaldi mengatakan keunggulan paslon di Pulau Jawa salah satu faktornya karena efek dari Prabowo Subianto yang memenangkan Pilpres 2024.

"Pilkada sekarang ini nanti di masa Pak Prabowo ya. Jadi memang bisa kita pahami bahwa dengan kekuatan KIM Plus dengan mesin politiknya tentu kita meyakini itu bisa menjadi faktor dari Prabowo menang, sehingga naiknya survei masing-masing [cagub] itu," kata Asrinaldi kepada CNNIndonesia.com, Rabu (25/9).

Lihat Juga :
Elektabilitas Terkini Cagub-Cawagub KIM di Pilkada 2024 Pulau Jawa

Asrinaldi mengatakan identitas KIM ini tak bisa dilepaskan dari Prabowo. Ia pun melihat masih banyak warga yang berharap pada Prabowo dan para kandidat kepala daerah KIM nanti dapat memperbaiki kondisi saat ini.

"Jadi berharap ketika Prabowo itu memerintah mulai dari pusat sampai ke daerah itu memang bergerak semua lokomotif pembangunan ini," kata dia.

Selain itu, Asrinaldi juga melihat ada faktor lain yakni figur calon kepala daerah yang diusung KIM sudah terlebih dulu populer. Maka, kedua faktor tersebut saling melengkapi satu sama lain.

Ia mencontohkan Ridwan Kamil unggul di Pilgub Jakarta karena Anies Baswedan gagal maju lagi. Hal senada juga dialami Khofifah di Pilgub Jatim yang sudah memiliki tingkat popularitas tinggi sebagai petahana.

"Kebetulan KIM Plus ini memang mencalonkan orang yang sudah populer. Nah, jadi mau tidak mau tentu yang unggul. Jadi di samping efek Prabowo, juga ada kekuatan figurnya yang memang diajukan," tuturnya.

Lihat Juga :
Risma Janji Bereskan 3 Masalah Krusial di Gresik: Banjir hingga Macet

Masih bisa berubah

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago mengatakan keunggulan beberapa para calon gubernur dari KIM di Jawa bisa berubah dikalahkan oleh rival mereka.

Hal ini bisa terjadi apabila mereka tak memiliki basis teritorial yang kuat, sehingga pemilih masih bisa berpikir untuk mengubah pilihan.

"Mereka enggak punya teritorial di wilayah A, tiba-tiba mereka harus berjuang di situ. Tentu efeknya lebih besar, lebih tidak bisa Jadi enggak serius," kata Pangi.

Pangi mencontohkan Ridwan Kamil yang maju di Pilgub Jakarta harus waspada bisa disalip Pramono Anung. Sebab, Jakarta merupakan wilayah teritori baru bagi Ridwan Kamil yang merupakan eks Gubernur Jawa Barat.

"Karena RK enggak pernah punya investasi politik jangka panjang di Jakarta. Termasuk Dihadap-hadapkannya pendukung Jakmania dengan Bobotoh. Semakin membuat resisten Terjadi di basis pemilih-pemilih. Kemudian dianggap Ditolak di berapa daerah. Itu juga mempengaruhi kondisi juga," ucapnya.

(rzr/tsa)

Read more