nomor togel cicak

2024-10-08 02:11:09  Source:nomor togel cicak   

nomor togel cicak,no togel gigi copot,nomor togel cicak

Jakarta, CNBC Indonesia- Kepastian Alibaba, perusahaan teknologi dan e-commerceglobal yang akan terus menjadi investor jangka panjang PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dinilai akan terus menjadi katalis positif bagi saham emiten teknologi induk Gojek dan Gopay tersebut.

Kejelasan posisi Alibaba dinilai pelaku pasar modal akan menjadi angin segar untuk mengentaskan opini bahwa investor-investor kakap GOTO akan keluar, sentimen yang sebelumnya menjadi pemicu saham GOTO terjun bebas belakangan ini.

Dalam keterangan resmi GOTO, Selasa (17/9), perusahaan resmi mengumumkan kemitraan strategis dengan Alibaba, sekaligus menegaskan komitmen Alibaba akan menjadi investor jangka panjang GoTo.

Komitmen itu ditandai dengan kemitraan strategis di mana GoTo akan memanfaatkan teknologi Alibaba Cloud untuk mendukung keseluruhan ekosistem perusahaaan dalam 5 tahun ke depan. Alibaba Cloud akan menyediakan berbagai layanan terkait cloud, termasuk komputasi cloud, databaseberbasis cloud, jaringan, keamanan data dan analytics.

Penguatan kemitraan strategis ini juga mengukuhkan komitmen Alibaba sebagai investor jangka panjang GoTo dalam 5 tahun, dengan komitmen Alibaba untuk mempertahankan kepemilikan saham GoTo selama periode kemitraan tersebut.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), per 31 Agustus 2024, Alibaba Group memiliki 88.531.124.993 saham Seri A GoTo melalui entitas usahanya yakni Taobao China Holding Limited.

Baca:
RI Makin 'Seksi', Bappenas Teken MoU Pembangunan dengan Inggris

Analis Panin Sekuritas, Sarkia Adelia menilai, Alibaba mempunyai posisi strategis mengingat mereka menjadi investor terbesar kedua GoTo secara institusi yakni sekitar 7,4%.

"Dengan komitmen Alibaba untuk tidak lepas saham selama 5 tahun, ini akan mengeliminasi situasi overhangharga saham GoTo yang terjadi selama beberapa bulan terakhir," kata Sarkia Adelia, dihubungi CNBC Indonesia.

Dengan kepastian tersebut, maka harga saham GoTo ke depan diharapkan akan lebih merefleksikan fundamental dan kinerja perusahaan yang sebetulnya terus mengalami perbaikan dan penguatan setiap kuartal dalam beberapa tahun terakhir.

"Kepastian ini akan membuat appetite marketterhadap saham GoTo nantinya bisa fokus kepada kinerja dan fundamental perusahaan yang menguat dari kuartal ke kuartal, tidak lagi bergantung pada persepsi soal bimbangnya investor GoTo," katanya.

Sebelum kejelasan posisi Alibaba, kekhawatiran keluarnya investor eksisting termasuk Alibaba dan Softbank lewat SVF Subco memicu tekanan jual saham GOTO di pasar, termasuk dari investor ritel.

Tekanan itu terlihat dari saham GOTO yang sudah turun 23% dalam 6 bulan terakhir dengan aksi jual investor asing sebesar Rp 500 miliar dalam 6 bulan terakhir.

Akan tetapi sejak pekan lalu, saham GOTO mulai bangkit dengan menguat 15% di level Rp 61/saham, mengakhiri gerak panjang posisi saham di bawah Rp 55/saham. Bahkan selama sepekan lalu, dari sisi volume perdagangan, saham GOTO masuk urutan pertama dengan volume sebanyak 42,94 miliar saham atau 35% dari total saham yang diperdagangkan di Bursa.

Adapun dari sisi nilai, saham GOTO masuk urutan ke-6 besar dengan nilai perdagangan Rp 2,36 triliun selama sepekan, atau 3% dari nilai transaksi sepekan di Bursa.

Pada penutupan perdagangan Selasa ini (17/9), saham GOTO ditutup di level Rp 65/saham, menguat 7%, dengan nilai transaksi Rp 477,21 miliar. Per Selasa ini, sepekan saham GOTO melejit 23%.

Baca:
APBN Pertama Prabowo Bakal Dibawa ke Paripurna DPR 19 September 2024

Direktur Utama GoTo, Patrick Walujo mengatakan kolaborasi dengan Alibaba ini tidak hanya akan memperkuat infrastruktur teknologi GoTo, namun juga akan meningkatkan kemampuan perusahaan dalam menghadirkan solusi dan layanan terdepan kepada jutaan pengguna dan pelaku bisnis di Indonesia.

"Kemitraan ini menjadi titik pencapaian penting dalam upaya kami menghadirkan ekonomi digital Indonesia yang tangguh dan inklusif. Langkah ini juga memperkuat komitmen GoTo untuk menghadirkan kemitraan yang dapat mendorong pertumbuhan berkelanjutan secara jangka panjang, serta memberikan nilai tambah bagi pemegang saham," kata Patrick, dalam siaran pers, Selasa (17/9/2024).

Sementara, Vice President Alibaba Group dan Presiden Alibaba Cloud Intelligence International, Selina Yuan mengatakan, sebagai penyedia layanan cloudterkemuka di Indonesia selama lebih dari 7 tahun, perusahaan sangat antusias bekerja sama dengan GoTo dalam transformasi digitalnya mendorong inovasi di Indonesia.

"Kemitraan strategis ini menggabungkan kemampuan cloud computingdan kecerdasan buatan kelas dunia dari Alibaba Cloud dengan ekosistem luas GoTo. Kami berharap dapat memberdayakan berbagai bisnis di Indonesia dan mendorong inovasi untuk memacu pertumbuhan jangka panjang," terangnya.

Kemitraan ini akan menjadi salah satu kemitraan strategis Alibaba Cloud yang paling signifikan di Asia Tenggara. Layanan cloudGoTo akan bermigrasi ke sistem Alibaba Cloud mulai Oktober. Perubahan ini akan menyederhanakan kegiatan operasional, meningkatkan efisiensi layanan dan menekan biaya operasional GoTo.


(dpu/dpu) Saksikan video di bawah ini:

Video: Ada Perang & Stimulus China, Rupiah Anjlok ke Rp15.600/USD

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Catat Rugi Bersih Terendah, GoTo Cetak Rekor Baru di Q1-2024

Read more