arai slot

2024-10-08 00:06:51  Source:arai slot   

arai slot,prediksi oregon 03 inatogel,arai slotJakarta, CNN Indonesia--

Pakar senior Asia Tenggara dari Council on Foreign Relations(CFR), Joshua Kurlantzick, menuliskan pandangannya mengenai calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto.

Dalam tulisan yang diunggah di laman CFR, Kurlantzick mengatakan Prabowo memiliki ambisi yang ingin diwujudkan di Asia Tenggara apabila ia memenangkan pemilihan presiden (pilpres) 2024.

Lihat Juga :
Pakar Filipina Bandingkan Kampanye Prabowo dan Bongbong di TikTok

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kurlantzick juga menyebut Prabowo dalam hal ini tidak akan mengambil jalan yang berseberangan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait upaya menyeimbangkan hubungan RI dengan Amerika Serikat dan China.

Namun demikian, Kurlantzick menilai sang Menteri Pertahanan kemungkinan cenderung ingin memperkuat kuda-kuda pertahanan serta kemitraan Indonesia untuk melawan pengaruh China.

Kurlantzick tidak menjelaskan lebih lanjut maksud dari dugaannya bahwa Prabowo hendak melawan pengaruh Tiongkok.

Lihat Juga :
Pakar Asing Prediksi Nasib Papua di Bawah Pemerintahan Prabowo

Selain masalah tersebut, Kurlantzick juga menyoroti catatan hitam Prabowo yang diduga terlibat dalam sejumlah kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) selama 1990-an kala Presiden Soeharto masih memimpin Indonesia serta pasca Soeharto lengser.

Beberapa yang paling terkenal yakni dugaan keterlibatan Prabowo dalam penculikan aktivis pada 1998 dan pembantaian terhadap warga Timor Timur.

Karena tuduhan itu, Prabowo bertahun-tahun dilarang menginjakkan kaki di Amerika Serikat.

Lihat Juga :
Tiga Jenderal Myanmar Dihukum Mati usai Menyerah dari Geng Pemberontak

Dengan segala kontroversi itu, Prabowo kini berupaya mengubah wajah lamanya dengan yang baru. Namun demikian, Kurlantzick sangsi bahwa Prabowo sudah betul-betul berubah dari dirinya di masa lalu yang pernah meremehkan demokrasi.

"Apakah dia adalah orang yang, sebagai menteri pertahanan, tiba-tiba mengubah wajahnya menjadi lebih tenang dan mulai merangkul gagasan demokrasi? Waktu akan menjawabnya, namun kebiasaan lama sulit mati," tulis dia.

(blq/bac)

Read more