bola 49 paito

bola 49 paito,biawak dalam togel,bola 49 paitoJakarta, CNN Indonesia--

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menginstruksikan serangan langsung ke Israel usai pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, tewas dalam serangan udara di Teheran pada abu (31/7).

Tiga pejabat Iran menyebut instruksi itu disampaikan saat rapat Dewan Keamanan Nasional.

Menteri Luar Negeri sementara Ali Bagheri Kani juga mengatakan Iran punya hak untuk membela diri dan membalas "tindakan keji" Israel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mungkinkah Iran menyerang langsung Israel atau ini cuma retorika para pejabat tinggi?

Pengamat hubungan internasional dari Universitas Indonesia Sya'roni Rofii menilai Iran kemungkinan akan melancarkan serangan ke negara Zionis.

"Jika instruksi itu datang dari Khamenei, besar kemungkinan serangan akan terjadi, baik dilakukan secara langsung oleh Korps Garda Revolusi (IRGC) atau proksinya Iran," ujar Sya'roni saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (1/8).

Proksi-proksi Iran di antaranya Hamas, Hizbullah di Lebanon selatan, Houthi di Yaman, dan milisi di Suriah serta Irak.

Lihat Juga : Sumber: Bukan Rudal, Haniyeh Tewas Akibat Bom yang Ditanam Bulan Lalu

Haniyeh merupakan pemimpin Hamas sekaligus sekutu Teheran sehingga kematian dia menjadi pukulan keras bagi Iran.

Sya'roni membeberkan balasan Iran "mungkin lebih besar" dari serangan sebelumnya yang menyasar militer Israel.

Iran pernah menggempur Israel pada April lalu sebagai balasan usai pasukan Zionis menyerang fasilitas diplomatik mereka di Suriah. IRGC meluncurkan ratusan rudal dan roket ke negara pemerintahan Benjamin Netanyahu.

Namun, Israel saat itu mengklaim berhasil menghalau sekitar 90 persen rudal dengan bantuan negara-negara Arab dan sekutu dekatnya Amerika Serikat.

Israel dan Iran selama bertahun-tahun terlibat dalam perang bayangan. Namun, situasi kian panas usai pasukan Zionis melancarkan agresi ke Gaza, sehingga membuka peluang kemungkinan serangan langsung Iran ke Israel.

Perang Iran-Israel tampak kian dekat usai Komandan Kedirgantaraan IRGC Ali Hajizadeh mengatakan "menunggu kesempatan" untuk meluncurkan serangan langsung ke Israel.

Perwakilan Iran di PBB juga mengatakan respons terhadap pembunuhan Haniyeh akan "berupa operasi khusus."

"Lebih keras dan dimaksudkan untuk menimbulkan penyesalan yang mendalam terhadap pelaku," ujar misi itu, dikutip Al Jazeera.

Pengamat HI yang juga dari UI, Yon Machmudi, punya penilaian sedikit berbeda. Dia menduga potensi Iran menyerang langsung Israel sangat kecil.

"Serangan balasan Iran saya kira akan lebih banyak ya dilakukan oleh milisi dukungan Iran baik yang ada di Lebanon, Suriah dan juga ada di Yaman," kata Yon.

Hizbullah merupakan milisi "peliharaan" Iran yang paling ganas. Mereka bisa menjadi "kartu as" yang digunakan di waktu yang tepat.

Namun, Hizbullah juga sedang kocar-kacir usai digempur Israel awal pekan ini. Serangan itu menewaskan komandan senior Fuad Shukr atau dikenal Mohsen Shukur.

Shukr menjabat sebagai tangan kanan Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah dan menjadi penasihat dia selama operasi masa perang.

Analisis CNN sementara itu menyebut Iran mungkin saja hanya berkelakar tanpa betul-betul melancarkan operasi.

Mereka membandingkan tanggapan Iran saat komandan pasukan khusus Qasem Soleimani tewas beberapa bulan lalu dan kematian ilmuwan nuklir Mohsen Fakhrizadeh pada 2020.

Lihat Juga : Ismail Haniyeh Tewas, JK Sebut Hamas Punya Kantor Informal di RI

"Namun [Iran] justru melakukan serangan terbatas terhadap pangkalan AS. Iran telah mundur dari sebelumnya, dan mungkin sekarang akan melakukannya lagi," demikian analisis CNN.

Tanggapan Iran terhadap Israel akan sangat menentukan sebagai kekuatan regional.

"Dan jika gagal tampil cukup kuat, berisiko merosot [kredibilitas sebagai kekuatan kawasan]."

[Gambas:Video CNN]